Kondisi ini terjadi, karena Tiongkok akan mengurangi konsumsi batu bara akibat tingkat polusi yang tinggi. Pastinya, hal ini sedikit banyak berpengaruh pada Indonesia, karena Tiongkok salah satu pembeli terbesar batu bara.
"Pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun ini justru diminta oleh Bank Dunia untuk diturunkan, yang sebelumnya tumbuh 7,3%, ini minta direm," ujar Ekonom Universitas Gajah Mada sekaligus Komisaris Independen Permata Bank, Tony Prasetiantono, di acara Economy & Business Outlook 2015, dan HUT PT Metropolitan Land (Metland) ke-21, di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (16/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tony, kondisi ini tentu sedikit banyak akan berpengaruh pada Indonesia, terutama yang juga masih mengandalkan penjualan batu bara.
"Ini pasti sedikit banyak berdampak pada Indonesia, terutama ekspor batu bara, apalagi Tiongkok salah satu negara yang mengkonsumsi batu bara sangat tinggi," tutup Tony.
(rrd/dnl)











































