Rencananya smelter yang dibangunmenggunakan teknologi dari Kanada. Investor yang akan membiayai proyek ini adalah dari Tiongkok. Lokasi smelter juga akan dibangun pembangkit listrik yang berasal dari gas alam.
Ketua Tim Kajian Pembangunan Smelter Papua Bangun Manurung mengatakan smelter akan dibangun Timika yang jaraknya 3 Km dari pelabuhan. Lokasinya dibangun di atas lahan 650 hektar. Proyek ini akan melibatkan investor dari Tiongkok yang melibatkan Bank of China dan bank investasi dari Amerika Serikat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui Fasilitas pengolahan barang tambang (smelter) memang akan dibangun di Papua, tapi tidak oleh PT Freeport Indonesia. Smelter akan dibangun oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Papua yang bekerja sama dengan investor.
Menteri ESDM Sudirman Said menjelaskan hal ini. Menurut dia, keputusan ini sudah menguntungkan bagi semua pihak.
"Freeport sudah punya smelter di Gresik (PT Smelting, yang 25% sahamnya dimiliki Freeport Indonesia), sementara masyarakat Papua minta ada smelter di sana. Kalau Freeport dibebankan di 2 tempat menjadi kurang ekonomis," jelas Sudirman.
(hen/hen)











































