"Belum," tegas Presiden Direktur Newmont Martiono Hadiyanto, ketika ditanya terkait pembangun smelter, di Kantor Ditjen Mineral dan Batu Bara, Jalan Soepomo, Jakarta, Rabu (18/2/2015).
Martiono mengatakan, dari pembicaraan Newmont dengan pemerintah, diarahkan agar pembangunan smelter tidak dilakukan sendiri, tetapi menggandeng pihak lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Freeport pernah terancam tidak bisa ekspor konsentrat tembaga lagi, karena belum menunjukkan progres pembangunan smelter. Namun, Newmont optimistis izin ekspornya yang berakhir pada 18 Maret 2018 akan diperpanjang pemerintah.
"Nggak (lokasi smelter), aturannya kan nggak begitu, aturannya cuma bilang harus ada jaminan (kesungguhan bangun smelter), itu saja, harus ada progres perkembangannya, itu saja," jelasnya.
Seperti diketahui, Newmont memberikan uang jaminan US$ 25 juta, sebagai bentuk kesungguhan bangun smelter. Sehingga pemerintah memberikan izin ekspor kepada perusahaan tersebut.
Awalnya Newmont menggandeng Freeport untuk bangun smelter bersama-sama. Tapi, Freeport memilih membangun sendiri di Gresik, sementara Newmont tak pasti mau bangun apa tidak.
(rrd/dnl)











































