Pihak Freeport Indonesia menyebut bahwa mereka tidak membabat hutan kala membuka tambang Grasberg. Di ketinggian 3.000-4.000 meter di atas permukaan laut, pohon-pohon besar memang sulit untuk tumbuh.
“Grasberg sejak awal memang tidak ada pohon yang tumbuh. Di ketinggian itu, pohon sudah tidak bisa tumbuh. Jadi kalau dibilang menebang hutan, itu hutan yang mana?” kata Wahyu Sunyoto, SVP Geoscience & Technical Services Division Freeport Indonesia, di Tembagapura, Papua, pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurhadi Sabirin, EVP & General Manager Freeport Indonesia, menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk melakukan rehabilitasi lingkungan pasca tambang Grasberg selesai beroperasi. Diperkirakan tambang terbuka tersebut akan ‘pensiun’ pada 2017.
“Kita masih akan lama di Grasberg. Kita akan melakukan reklamasi,” tegas Nurhadi.
Proses reklamasi, lanjut Nurhadi, memakan waktu yang tidak sebentar dan bahkan berkelanjutan.
“Kita reklamasi, mungkin 10 tahun masih akan di sini. Reklamasi itu berkelanjutan. Nanti akan ada lumut, perdu, pakis, dan sebagainya,” kata Nurhadi.
(hds/ang)











































