Di Cikampek Ada Pabrik yang Bisa 'Sulap' Batu Bara Jadi Gas

Di Cikampek Ada Pabrik yang Bisa 'Sulap' Batu Bara Jadi Gas

- detikFinance
Kamis, 26 Feb 2015 14:08 WIB
Cikampek - Pemerintah Jepang dan Indonesia bekerjasama mengembangkan energi alternatif dari proses mengubah energi. Energi alternatif yang dikembangkan adalah pengolahan batu bara menjadi gas.

Melalui perusahaan Jepang, IHI Corporation, telah selesai dibangun purwarupa atau prototype pusat pengolahan energi batu bara berkalori rendah menjadi gas. Proyek ini dinamai Tigar Prototype Plant Project.

Meski sudah berbentuk pusat pengolahan, IHI masih melakukan pengujian hingga 2 tahun ke depan. Alhasil gas yang dihasilkan belum masuk ke pusat pengolahan pupuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kerjasama pemerintah Indonesia dan Jepang. Kerjasama ini telah berjalan beberapa tahun lalu. Ini bisa menjadi feed stock untuk pupuk (pabrik)," kata Deputi 3 Bidang ESDM Kementerian Koordinator Perekonomian Monty Girriana saat peluncuran Tigar Prototype Plant Project di Area Pabrik Pupuk Kujang, Cikampek, Jawa Barat, Kamis (26/2/2015).

Menurut Monthy, kerjasama ini nantinya sangat bermanfaat. Dengan memakai teknologi ini, batubara kalori rendah yang tidak laku di pasar Indonesia bisa dimanfaatkan dan diolah menjadi energi gas sintetik. Gas ini nantinya bisa diolah kembali untuk menjadi bahan baku pupuk.

"Kita punya resources banyak untuk batubara kalori rendah. Stok batubara kalori rendah, pertama bisa dipakai menjadi PLTU mulut tambang, kedua bisa menjadi gas untuk feed stock (pabrik pupuk)," jelasnya.

Untuk uji coba teknologi ini dilakukan pada area Pabrik Pupuk Kujang di Cikampek Jawa Barat. PT Pupuk Kujang, sebagai anak usaha PT Pupuk Indonesia Holding Company, menyediakan lahan sedangkan pengembangan dilakukan oleh pihak Jepang.

Tahap awal, prototype plant ini mampu mengolah sebanyak 50 ton batu bara kalori rendah per hari. Dari batu bara yang dibakar dan diolah tersebut, protoype plant mampu memproduksi gas sintetik sebanyak 1.800 MMBTU/hari.

Di tempat yang sama, Direktur Utama Pupuk Indonesia Arifin Tasrif menyambut baik pengembangan teknologi gas dari sumber batu bara. Selain di Cikampek, Pupuk Indonesia bersama PT Bukit Asam Tbk mengembangkan fasilitas pengembangan batu bara menjadi gas di daerah Palembang Sumatera Selatan.

Dengan adanya sumber gas dari batu bara, Pupuk Indonesia sebagai produsen pupuk pelat merah bisa memiliki alternatif pasokan gas, selain dari gas bumi.

"Kita pakai gas pipa tapi pasokannya pipa susah. Sekarang kalau sumber gas nggak seperti dulu. Sekarang sumber gas kecil dan makin remote (jauh)," ujarnya.

(feb/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads