AS Punya Shale Gas, RI Punya Cadangan Gas dari Batu Bara

AS Punya Shale Gas, RI Punya Cadangan Gas dari Batu Bara

- detikFinance
Kamis, 26 Feb 2015 15:38 WIB
AS Punya Shale Gas, RI Punya Cadangan Gas dari Batu Bara
Cikampek - Amerika Serikat (AS) berhasil menemukan cadangan gas baru dari sumber dalam negeri. Sumber ini berasal dari batuan atau karang, shale gas. Temuan gas baru ini, menambah cadangan pasokan gas dalam negeri AS.

Potensi besar cadangan gas ternyata ada juga di Indonesia. Cadangan tersebut datang dari sumber batu bara. Dengan memanfaatkan teknologi, batu bara yang berkalori rendah hingga tinggi bisa diolah menjadi gas. Pengembangan gas dari sumber batu bara ini dirintis oleh Pemerintah Jepang dan Indonesia.

"Kita manfaatkan sumberdaya energi yang belum tertangani. Kalau bicara energi belum termanfaatkan, ini mirip shale gas di Amerika," Deputi Komisioner Natural Resources Ministry of Economy, Trade and Industry, Jepang, Toshihiko Fuji saat peluncuran Tigar Prototype Plant Project di Area Pabrik Pupuk Kujang, Cikampek, Jawa Barat, Kamis (26/2/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia sendiri memiliki cadangan batu bara dalam jumlah besar. Apalagi ada cadangan batu bara berkalori rendah dalam jumlah besar namun tidak terserap di pasar karena dinilai bermutu rendah.

Dengan teknologi yang sedang dikembangkan, harapannya energi gas dari sumber batu bara bisa menjadi solusi untuk cadangan energi gas masa depan.

"Energi ini belum tersentuh, kita melakukan ini bukanlah mudah. Kita perlu kunci untuk buka yakni teknologi tang baru dan verifikasi teknologi yang baru. Shale gas juga melalui tahapan itu sehingga dia bisa termanfaatkan seperti sekarang," ujarnya.

Jika ujicoba sukses dan layak secara komersial, maka teknologi pengolahan batu bara menjadi gas akan diterapkan pada negara-negara yang memiliki cadangan batu bara berkalori rendah.

"Batu bara kalaori rendah nggak hanya ada di Indonesia sehingga teknologi ini ke depan bisa dipakai di negara-negara dunia," sebutnya.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Holding Company Arifin Tasrif menyambut baik pengembangan teknologi gas dari sumber batu bara.

Selain di Cikampek, Pupuk Indonesia bersama PT Bukit Asam Tbk mengembangkan fasilitas pengembangan batu bara menjadi gas di daerah Palembang Sumatera Selatan.

Dengan adanya sumber gas dari batu bara, Pupuk Indonesia sebagai produsen pupuk pelat merah bisa memiliki alternatif pasokan gas.

"Kita pakai gas pipa tapi pasokannya pupa susah. Sekarang kalau sumber gas nggak seperti dulu. Sekarang sumber gas kecil dan makin remote," ujarnya.

Secara bisnis, pengolahan batu bara menjadi gas di awal-awal relatif mahal daripada membeli gas namun energi ini akan terjangkau kalau bicara ke depan.

Alhasil industri pupuk, kata Arifin, membutuhkan konsesi batu bara di daerah Sumatera dan Kalimantan dalam jumlah besar. Batu bara akan dimanfaatkan sebagai penghasil gas yang selanjutnya diolah sebagai bahan baku pembuatan pupuk.

"Industri pupuk ingin diberikan konsesi tambang batu bara. Konsesi wilayah, punya pasokan. Kita sudah cari kemana-mana," ujarnya.

(feb/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads