Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menargetkan pembangunan laboratorium Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dibangun di Serpong, Tangerang Selatan pada 2016. Laboratorium ini untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa PLTN aman.
"Kami ingin kontribusi dalam bidang riset dan teknologi, kami berinovasi untuk laboratorium PLTN, untuk edukasi ke masyarakat," kata Menteri Ristek Dikti, Muhammad Nasir, usai menghadiri Dies Natalis Universitas Negeri Semarang ke-50, Senin (30/3/2015).
Menurut Nasir, dewasa ini tenaga nuklir sudah sangat dibutuhkan untuk kesejahteraan rakyat. Negara-negara lain sudah banyak yang memanfaatkan atau mulai membangun. Sehingga Indonesia tidak boleh sampai tertinggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan laboratorium PLTN tersebut, lanjut Nasir, direncanakan akan dimulai tahun 2016 mendatang. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Menteri Bapenas.
"Serpong ini sudah detail enginering design, uji tapak serta fisibilitas sudah, tahun 2016 mulai pembangunan," kata Nasir.
Terkait pembangunan PLTN, hampir dipastikan akan adanya penolakan dari masyarakat. Namun Nasir tidak khawatir, karena pihaknya akan melakukan edukasi ke masyarakat dan juga berkoordinasi dengan pemerintahan setempat.
"Kami berkoordinasi dengan meneteri ESDM dan Bapenas untuk mengecek ulang di Bangka Belitung dan Jepara. Untuk di Jepara kita berkoordinasi dengan pak Gubernur untuk sosialisasi dengan masyarakat. Harus ada dukungan masyarakat," tandasnya.
(alg/rrd)