Laba ini belum termasuk anak usaha Gazprom, seperti Gazprom Neft yang merupakan produsen minyak. Laba Gazprom Neft dilaporkan turun 32% di 2014 lalu.
Dilansir CNN, Rabu (1/4/2015), Gazprom yang merupakan BUMN energi Rusia terhantam oleh konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Fasilitas pemasok gas milik Gazprom ke Ukraina berada di titik pusat konflik tersebut. Moskow berulang kali mengancam untuk menghentikan pasokan gas ke Ukraina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anjloknya laba Gazprom menjadi berita buruk bagi para investor, terutama pemerintah Rusia sebagai pemegang saham mayoritas. Karena dividen pasti akan dipangkas.
Penerimaan dolar Gazprom dari Eropa menurun ke level terendahnya dalam satu dekade terakhir. Omzet Gazprom mewakili 8% dari PDB Rusia di 2013 lalu. Sekitar 50% dari penerimaan pemerintah Rusia berasal dari ekspor minyak dan gas.
Para eksportir di Rusia saat ini sedang menderita akibat kolapsnya perekonomian karena sanksi dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya di Eropa. Mata uang rubel turun 40% dalam 6 bulan, ini membuat biaya utang menjadi sangat besar.
(dnl/hds)











































