Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memanggil petinggi PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Tidak hanya itu, pada saat bersamaan DPR juga memanggil pejabat Kementerian BUMN.
Rapat yang diagendakan pukul 14.00 WIB, baru dimulai pukul 15.00 WIB. Pimpinan Rapat Achmad Hafisz Tohir menjelaskan pertemuan kali ini membahas beberapa agenda seperti membahas kinerja operasi dan keuangan untuk dua perusahaan pelat merah itu.
"Agenda pertama membahas kinerja opersional dan keuangan. Kedua, bahas aset, kinerja anak usaha termasuk KSO. Ketiga bahas rasio elektrifikasi 35.000 MW. Ini kita tunda. Kita bahas penetapan ekspor gas, minyak. Kemudian tindak lanjut kunjungan kerja dan agenda lain-lain kita maksudkan RDP jika diperlukan," kata Achmad saat membuka Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan BUMN energi di Komisi VI DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (7/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petinggi PT PLN (Persero) yang juga diundang, dipastikan tidak hadir sehubungan dengan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke kantor pusat PLN.
(feb/ang)











































