Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, saat dirinya menjadi Menteri BUMN pada 2007 lalu, dia dan Dirut Pertamina saat itu sudah mengundang investor untuk membangun kilang.
"Kalau waktu itu diteruskan, sekarang sudah jadi kilang itu, dan tidak perlu dibiayai negara, karena sudah dibiayai investor. Tapi barangkali itu yang mafia migas inginkan, tidak ada kilang dalam negeri," kata Sofyan di kantornya, Jakarta, Jumat (17/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang tantangan berat bagi Pertamina ini adalah, pembangunan dan perbaikan kilangnya. Kilang-kilang Pertamina itu sudah pada tua. Kilang itu ada yang sudah 40 tahun, kilang yang paling muda adalah kilang Balongan," jelas Sofyan.
Belum lagi, karena usia kilang yang tua, hasil produksi menjadi tidak efisien. Bahkan bensin yang diproduksi di dalam negeri lebih mahal harganya ketimbang mengimpor.
(dnl/hen)