"Spesifikasi produk ini (Pertalite) adalah untuk kendaraan keluaran tahun 2000-an. Sehingga mesin lebih bertenaga dan ekonomis," kata Dwi dalam konferensi pers di kantor Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (20/4/2015).
Namun, Dwi menegaskan, Pertalite masih butuh kajian lebih dalam sebelum diperkenalkan kepada masyarakat. Bila Pertalite dirilis pun bensin Premium masih dipertahankan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad Bambang, Direktur Pemasaran Pertamina, menyatakan spesifikasi Pertalite RON 90 cukup baik. BBM ini bisa dipakai untuk kendaraan tipe Sport Utility Vehicle (SUV).
"Ini cocok untuk mobil sejuta umat, seperti Avanza, Innova, dan CR-V. Saya nggak yakin dengan keberadaan Pertalite orang nggak mau beralih (dari Premium)," tegas Bambang.
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi No. 313.K/10/DJM.T/2013 tentang Standar dan Mutu Bahan Bakar Bensin 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri, berikut spesifikasi Pertalite:
- Angka Oktana Riset (RON) 90,0.
- Stabilitas oksidasi minimal 360 menit.
- Kandungan sulfur maksimal 0,05% m/m setara dengan 500 ppm.
- Tidak boleh mengandung timbal.
- Tidak ada kandungan logam (mangan dan besi).
- Kandungan oksidan maksimal 2,7% m/m.
- Distilasi 10% penguapan maksimal 74 derajat celsius, titik didih akhir maksimal 215 derajat celsius.
- Residu maksimal 2,0%.
- Sedimen 1 mg/liter.
- Sulfus Mercaptan maksimal 0,002% massa setara dengan 20 ppm.
- Unwashed gum maksimal 70 mg/100 ml.
- Washed gum maksimal maksimal 5 mg/ 100 ml.
- Berat jenis pada suhu 15 derajat celsius minimal 715 kg/m3 maksimal 770 kg/m3.
- Penampulan visual jernih dan terang.
- Berwarna hijau.
- Kandungan pewarna maksimal 0,13 gram/100 liter.











































