"Kita sudah mengajukan ke pemerintah untuk tambah kesanggupan bangun 4.400 MW, di luar pembangkit 2x100 MW sama Sumsel 8," kata Direktur Utama Bukit Asam Milawarma saat ditemui di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta, Kamis (23/4/2015).
Pembangkit tersebut nantinya mayoritas dibangun di dekat mulut tambang batu bara. Untuk lokasi pasti, Bukit Asam akan berkoordinasi dengan PT PLN (Persero) selaku pembeli listrik dan Kementerian ESDM selaku regulator kelistrikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 4.400 MW kapasitas pembangkit baru, Mila menjelaskan kebutuhan dana berkisar US$ 1 juta sampai US$ 1,3 juta untuk membangun setiap 1 MW pembangkit.
Dana tersebut diperoleh dari pinjaman dan modal sendiri. Produsen batu bara pelat merah itu berencana menggandeng mitra untuk pembangunan pembangkit 4.400 MW tersebut.
"Investasi 1 MW sekitar US$ 1 sampai US$ 1,3 juta. Pembangunannya sebesar 4.400 MW dilakukan sampai 5 tahun ke depan," jelasnya.
(feb/ang)











































