Investor China Bangun PLTU Rp 500 Miliar di Bitung

Investor China Bangun PLTU Rp 500 Miliar di Bitung

- detikFinance
Minggu, 03 Mei 2015 11:33 WIB
Jakarta - Pemerintah tengah menggenjot investasi di Kawasan Ekonomi Khusus di Bitung, Sulawesi Utara. Salah satu investor asing dari China berniat membangun pembangkit listrik tenaga uap PLTU berkapasitas total 900 MW.

Dalam siaran pers yang diterima, Minggu (3/5/2015), Guangxi Aojin Energy Investment bakal segera membangun PLTU tahap pertama dalam waktu dekat.

"Kami bangun PLTU dalam tiga tahap. Untuk yang pertama, berkapasitas 2x150 MW dengan investasi mencapai Rp 400-500 miliar," kata Li Tianming, CEO Guangxi Energy ketika menemui Menteri Perindustrian Saleh Husin di Manado, Sulawesi Utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Listrik dari pembangkit pertama tersebut diperuntukkan bagi masyarakat. Sedangkan untuk dua tahap selanjutnya bakal dibangun dengan melihat tingkat kebutuhan industri akan listrik di Sulawesi Utara dan sekitarnya.

Li memastikan, perusahaannya bakal memulai pembangunan atau groundbreaking pada September tahun ini. Jika tanpa kendala, proyek pembangunan pembangkit berbahan bakar batu bara itu rampung dalam 2,5 tahun.

Dia mengaku, Bitung dan Sulawesi Utara memiliki prospek industri yang tinggi. Seperti yang diagendakan Kementerian Perindustrian, industri maritim, termasuk pengolahan ikan untuk ekspor dan industri berbasis agro bakal menggerakkan industri di kawasan ini.

"Tidak akan industri jika tanpa penyediaan listrik. Dari hal itulah komitmen dan visi jangka panjang kami untuk turut berkontribusi pada pengembangan industri di sini," ujar Li.

Guangxi Energy, imbuhnya, memiliki pengalaman dan keahlian di bidang energi. Bukan hanya di Nanning sebagai basis bisnisnya, perusahaan swasta ini sudah berekspansi di Angola, Pakistan dan Vietnam. Khusus di Indonesia, Bitung merupakan lokasi investasi pertama mereka.

Menperin Saleh Husin menyambut positif investasi di bidang energi ini lantaran bakal mempercepat pengembangan industri di Bitung.

"Industri pengolahan ikan dan agro seperti produksi CPO pasti butuh listrik. Masuknya Guangxi saya harapkan menarik investor China dan asing lainnya," ujarnya.

Menurutnya, aliran modal pada sektor bisnis berjangka panjang seperti infrastruktur listrik membuktikan investor yakin dengan iklim usaha dan investasi di Indonesia.

Sebelumnya, Pemerintah dengan BUMN asal Korea Selatan yaitu Korea Land and Housing Corporation dan China Communication Construction Company asal Tiongkok lainnya telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) tentang pengembangan kawasan industri Bitung. Masing-masing penandatanganan pada 2013 dan Maret 2015 lalu.

Pengembangan pembangkit listrik ini juga bakal melibatkan mitra lokal. Guangxi rencananya bakal menggandeng PT PLN Persero

"Kerja samanya di bidang jual beli listrik dan transmisi. Kami bukan hanya menjual listrik dan menyalurkannya melalui transmisi milik PLN, tetapi juga membantu memperbaiki jaringan transmisi PLN," janji Li.

(zul/ang)

Hide Ads