RI Butuh PLTN Bila Mau Jadi Negara Maju

RI Butuh PLTN Bila Mau Jadi Negara Maju

Rista Rama Dhany - detikFinance
Senin, 11 Mei 2015 13:55 WIB
RI Butuh PLTN Bila Mau Jadi Negara Maju
Foto: AFP
Jakarta - Syarat suatu negara menjadi negara maju, adalah kebutuhan listriknya tercukupi. Bagi Indonesia, walaupun seluruh energi baru terbarukan mulai dari matahari, air, panas bumi dan lainnya digunakan, jumlah tersebut tetap tidak akan mencukupi. Makanya, nuklir jadi salah satu jalan keluarnya.

"Pemerintah masih memposisikan nuklir sebagai pilihan terakhir, karena menganggap masih banyak potensi energi baru terbarukan yang belum tergarap. Panas Bumi kita punya potensi 28.000 MW, air 75.000 MW, dan lainnya. Tapi kita baru manfaatkan kurang dari 5%," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana, kepada detikFinance, Senin (11/5/2015).

Namun, walaupun seluruh potensi listrik dari energi baru terbarukan digunakan, kebutuhan listrik tetap tidak akan cukup. Apalagi kalau mengandalkan batu bara dan gas bumi, cadangannya makin menipis setiap tahunnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Padahal untuk menjadi negara maju kata Pak Wakil Presiden Jusuf Kalla, Indonesia harus menjadi negara industri, tapi bagaimana industrinya maju bila listriknya kurang. Bahkan walaupun seluruh Pulau Jawa ditutupi solar cell (panel surya) tetap saja listriknya tidak cukup. Pasalnya ekonomi tumbuh, listrik harus tambah lebih besar lagi," jelas Rida.

Apalagi, dari 10 negara terbanyak di dunia saat ini seluruhnya memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Namun, hanya Indonesia saja yang berpenduduk terbanyak nomor 4 di dunia yang belum memiliki PLTN.

"Kita itu penduduknya nomor 4 terbanyak di dunia loh. Bahkan kalau di sekitar ASEAN, itu Thaliand, Malaysia, Filipina, Vietnam itu sudah mau bangun PLTN, bahkan kalau Singapura punya lahan sudah dari dulu bangun PLTN. Kita masih cita-cita," kata Rida.

(rrd/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads