"Pemerintah masih memposisikan nuklir sebagai pilihan terakhir, karena menganggap masih banyak potensi energi baru terbarukan yang belum tergarap. Panas Bumi kita punya potensi 28.000 MW, air 75.000 MW, dan lainnya. Tapi kita baru manfaatkan kurang dari 5%," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana, kepada detikFinance, Senin (11/5/2015).
Namun, walaupun seluruh potensi listrik dari energi baru terbarukan digunakan, kebutuhan listrik tetap tidak akan cukup. Apalagi kalau mengandalkan batu bara dan gas bumi, cadangannya makin menipis setiap tahunnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, dari 10 negara terbanyak di dunia saat ini seluruhnya memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Namun, hanya Indonesia saja yang berpenduduk terbanyak nomor 4 di dunia yang belum memiliki PLTN.
"Kita itu penduduknya nomor 4 terbanyak di dunia loh. Bahkan kalau di sekitar ASEAN, itu Thaliand, Malaysia, Filipina, Vietnam itu sudah mau bangun PLTN, bahkan kalau Singapura punya lahan sudah dari dulu bangun PLTN. Kita masih cita-cita," kata Rida.
(rrd/hen)











































