"Sebenarnya investor yang mau bangun PLTN di Indonesia itu banyak, mereka rebutan, cuma kita saja yang masih menutup diri," ungkap Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohammad Nasir ditemui di Kantor Menkoprekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (12/5/2015).
Nasir mengatakan, pihaknya sudah melakukan studi dan kerjasama dengan Jerman, Finlandia, Rusia, Korea Selatan, dan Jepang dalam pengembangan nuklir untuk listrik di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menargetkan, Indonesia sudah memiliki PLTN pada 2025 mencapai 1.400 MW. Pasalnya, pada tahun tersebut, pasokan listrik tidak akan mampu ditutupi hanya dengan menggunakan pembangkit dari energi gas, batu bara, sampai energi baru terbarukan. Makanya diperlukan pasokan tambahan dari PLTN.
"2025 kita harus punya PLTN dengan kapasitas 1.400 MW," tutup Nasir.
(rrd/hen)