.webp)
"Di sini persoalan BBM sudah 12 tahun. Untuk itu saya akan membuat surat langsung ke Menteri Energi dan Pertamina untuk membangun SPBU," jelas Irman kepada wartawan, di Rumah Dinas Kabupaten Talaud, Kamis (14/5/2015).
Selain itu, Irman juga akan meminta untuk dibangun stasiun pompa bensin khusus untuk nelayan. Hal ini agar nelayan di Talaud tidak kesulitan dan sejahtera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, salah satu warga, Gideon menuturkan susahnya mendapatkan BBM di Kabupaten Talaud sudah sejak dari sebelum SBY menjadi presiden. Menurutnya, warga harus membeli BBM secara eceran di Kecamatan Beo yang jaraknya harus ditempuh selama satu jam.
"Di daerah terpencil harga BBM bisa sampai Rp 25 ribu tapi kalau di perkotaan Rp 10 ribu. Namun, semua tergantung kapal dari Manado dan kalau mau beli di Kecamatan Beo," jelas Gideon.
Seperti diketahui, Talaud adalah satu dari 12 kabupaten di Indonesia yang belum memiliki satu pun SPBU. Pihak Pertamina pernah menyarankan, agar pemerintah daerah bisa membangun SPBU sendiri atau menggandeng pengusaha. Bila ini dilakukan, maka Pertamina akan bisa memasok BBM.
Saat dikonfirmasi, Customer Relation Pertamina Marketing Operation Region VII Sulawesi, Ibnu Adiwena mengatakan, pihak Pertamina selama ini selalu siap menjaga keamanan pasokan BBM di Talaud dan wilayah kepulauan terluar di wilayah Sulawesi Utara. BBM di Talaud dan pulau terluar itu dipasok dari Depot Tahuna.
"Meskipun saat ini belum ada SPBU, kami menunjang kebutuhan BBM di Kepulauan Talaud melalui Agen Premium dan Minyak Solar (APMS)," jelas Ibnu.
"Untuk harga sampai Rp 25.000 itu di tingkat pengecer. Untuk Kepulauan Talaud sudah ada 2 APMS dan akan on progress menjadi 3," imbuh Ibnu.
Talaud merupakan satu dari 12 kabupaten di Indonesia yang belum memiliki satu pun SPBU.
(spt/dnl)
