SBY Merasa Difitnah Soal Petral, Ini Kata Sudirman Said

SBY Merasa Difitnah Soal Petral, Ini Kata Sudirman Said

Maikel Jefriando - detikFinance
Selasa, 19 Mei 2015 12:58 WIB
SBY Merasa Difitnah Soal Petral, Ini Kata Sudirman Said
Jakarta - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa didiskreditkan terkait rencana pembubaran Pertamina Energy Trading (Petral) yang selalu mentok di meja Presiden terdahulu. Sebagai pihak yang dianggap mendiskreditkan SBY, Menteri ESDM Sudirman Said angkat bicara.

"Catat baik-baik ya. Saya hanya menjalankan mandat untuk terus menata berbagai aspek pengolahan ESDM (Energi Sumber Daya Mineral). Menjadi kewajiban saya berkomunikasi dengan masyarakat setiap langkah penataan," ujar Sudirman ditemui di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (19/5/2015).

Terkait langkah pembubaran Petral yang baru terealisasi di Pemerintahan Presiden Joko Widodo, Sudirman mengungkapkan, pemerintahan sebelumnya tahu persis langkah-langkah dalam mengelola sektor ESDM khususnya sektor migas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengenai situasi pengelolaan migas di masa lalu, saya yakin para pengelola, pemerintah, dan juga berbagai stakeholder tahu persis bagaimana situasinya. Saya senang diskusi saya dengan Pak Faisal kemarin di Cikini mendapat sambutan dari banyak pihak, dan membuat banyak pihak melek menjadi lebih tahu situasi yang sebenarnya," ungkap Sudirman.

Diskusi masyarakat terkait pembubaran Petral tersebut justru dianggap Mantan Direktur Utama PT Pindad (Persero) baik, karena akan menjadi lebih transparan dan akuntable.

"Karena itu saya menyambut baik untuk berdiskusi dengan siapapun, untuk mencari jalan keluar supaya diyakini lebih baik, transparan dan akuntabel dan efisien," katanya.

Sudirman menegaskan, langkah pemerintah membubarkan Petral dianggap bukan suatu keputusan yang besar.

"Berkaitan dengan Petral dan sebagainya, saya kira tidak ada keputusan besar, penting yang tidak melibatkan petinggi negara. Begitu pun pada waktu saya mendorong keputusan pembubaran Petral. Begitu kira-kira tanggapan saya, mohon tidak diperpanjang karena sebetulnya yang kita lakukan menata hal-hal yang sudah waktunya sudah lama ditata. Itu bukan hanya Petral, soal eksplorasi SKK Migas, soal lokasi gas, dan itu ditata dan seharusnya sudah lama ditata. Begitu saja," tutup Sudirman.

(rrd/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads