Melalui kegiatan media visit, detikFinance berkesempatan melihat proses pemurnian nikel dengan menggunakan smelter di Vale, Kabupaten Luwu Timur, Sorowako, Sulawesi Selatan, Rabu (27/5/2015). Perusahaan yang beroperasi sejak 1968 itu, memiliki satu smelter yang dilengkapi dengan 4 unit furnise.
Manager Process Plant Vale Indonesia, Mappaselle menjelaskan, setiap jamnya mereka mengelola 1.200 ton tanah kering. Dari lump cutter, tanah yang mengandung kadar air 34%, diolah menggunakan tanur pengeringan hingga kadar yang tersisa sebesar 20%.
"Jadi produk dari sini berupa tanah kering kadar air 34%, keluar untuk masuk ke gudang jadi 20% kadar airnya, lalu terakhir nikelnya 2%. Fungsi tanur pengeringan mengeluarkan sebagian air. Total yang masuk 1.200 ton per jam," terang Mappaselle.
Selanjutnya, tanah tersebut diolah lagi dengan tanur reduksi (kilen) menggunakan tenaga dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sampai kadar airnya hilang. Dalam proses ini, terjadi pula pengolahan nikel oksida menjadi nikel metal.
"(Dari) tanur reduksi (kilen) air yang 20 persen hilang sama sekali di sini. Setelah airnya hilang, perlahan direduksi hasilnya terbentuk kalsain 700 derajat celcius. Di kalsain sebagian nikel berbentuk nikel metal. Asalnya dari bumi nikel oksida. Ini masih pakai energi minyak," sambungnya.
Tahap akhir dari semuanya adalah furnise dengan hasil berbentuk seperti lava panas. Ditampung dalam satu wadah besar. Nikel matte itu nantinya dimurnikan hingga mencapai kadar 78% melalui proses konversi. Di dalam granulasi area, converter, and packaging area, Vale memiliki 4 unit furnise untuk mengeluarkan nikel matte menggunakan oksigen dan besi panjang.
"Dari peleburan jadinya nikel matte kadarnya 25 persen. Dimurnikan lagi dikonverter jadi 78 persen. Smelter itu dilebur sambil direduksi," kata Mappaselle.
Setelah itu, nikel matte berbentuk pasir hitam siap dimasukkan ke dalam setiap karung seberat 2.970 kilogram, untuk kemudian diekspor ke perusahaan Jepang, Sumitomo.
"Dalam sebulan itu 2 kali pengiriman (ke Jepang)," pungkasnya.
(Rista Rama Dhany/Wahyu Daniel)











































