Ini Proses Panjang Pengisian Elpiji Pertamina

Ini Proses Panjang Pengisian Elpiji Pertamina

- detikFinance
Jumat, 29 Mei 2015 18:12 WIB
Jakarta - Masyarakat mungkin masih bertanya-tanya, mengapa setiap elpiji yang digunakan isinya selalu berbeda, ada juga yang mengira tabung elpiji yang kosong masih tersisa gas di dalamnya.

Hal-hal seperti itu membuat masyarakat menduga PT Pertamina (Persero) melakukan kecurangan dalam bisnis elpiji.

"Pertama kami jelaskan, semua tabung elpiji yang sudah digunakan masyarakat, dikumpulkan ke SPPBE (Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji)," kata Vice Presiden Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, ditemui di SPPBE) Klender, Jakarta Timur, Jumat (29/5/2015).

Wianda mengatakan, setiap tabung terkumpul di SPPBE sudah dipastikan kosong, tidak berisi elpiji sama sekali. Untuk berat kosong tabung elpiji 3 kg beratnya 5 kg.

Sebelum tabung elpiji diisi gas, petugas SPPBE harus memastikan tabung elpiji masih layak untuk dipakai.

"Keseimbangannya tabung harus bagus, kakinya masih bangun, catnya belum terkelupas, dan pegangannya belum patah," ucapnya.

Proses selanjutnya kata Wianda, tabung elpiji ditimbang. Setelah semuanya layak, tabung diisi dengan elpiji dan kembali ditimbang lagi.

"Jadi kalau sudah keluar dari SPPBE, berat elpiji 3 kg sekitar 8 kg lebih. Tapi yang pasti berapapun berat tabungnya, elpiji yang kita isi pasti 3 kg. Kalaupun beratnya jadi 8,02 kg, kelebihan berat itu karena ada isi vapor. Vapor ini harus ada sebagai pendorong elpiji, tanpa ini elpiji tak akan keluar ketika digunakan untuk memasak. Jumlah vapor sendiri isinya berbeda-beda," jelasnya.

Manajer Domestik Gas Marketing Operation Region III PT Pertamina, Arie Anggoro, menambahkan elpiji yang habis digunakan masyarakat kadang kala masih tersisa 0,05 kilogram. Namun material sisa tersebut tidak ada nilainya.

"Agen elpiji hanya mengembalikan tabung elpiji dalam keadaan kosong," kata Arie.

Ia tidak menampik, panjangnya rantai distribusi elpiji dan banyaknya agen serta pengecer, tidak menutup kemungkinan ada saja agen atau pengecer yang curang atau 'nakal'.

"Kadang ada agen atau pengecer yang nakal. Yang kurangi isi tabung elpiji atau dioplos ke tabung lain. Makanya kami butuh peran masyarakat. Jadi kalau bisa nimbang sendiri di rumah, ada kecurigaan isinya kurang, laporkan ke agen resmi atau ke Pertamina langsung. Sehingga kami langsung cek, bila ditemukan pelanggaran kami langsung tindak," ungkapnya.

(Rista Rama Dhany/Angga Aliya)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads