2 Tahun Lebih Pengusaha Elpiji Teriak Minta Komisi Naik

2 Tahun Lebih Pengusaha Elpiji Teriak Minta Komisi Naik

- detikFinance
Jumat, 29 Mei 2015 18:42 WIB
2 Tahun Lebih Pengusaha Elpiji Teriak Minta Komisi Naik
Jakarta - Pengusaha Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) sejak 2013 lalu, sudah berjuang meminta kepada pemerintah agar menaikkan komisi atau fee pengisian elpiji 3 Kg.

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Jakarta Timur, Brando Susanto mengatakan, para pengusaha SPPBE sudah berjuang sejak 2013 agar pemerintah menaikkan margin pengisian elpiji.

"Kita sudah berjuang sejak 2013, tapi nggak pernah naik-naik. Padahal ongkos operasional SPPBE naik terus tiap tahun," ujar Brando ditemui di Klender, Jakarta Timur, Jumat (29/5/2015).

Ia mengatakan, pengusaha SPPBE meminta kenaikan margin pengisian elpiji dari sebelumnya Rp 310/kg menjadi Rp 512/kg.

"Fee Rp 310/kg ini sudah sejak 2007 belum ada kenaikan. Sekarang tanya harga bensin berapa dari 2007 sampai 2015, UMR (upah minimum regional) sudah naik berapa kali, pasti jauh kan, pasti banyak komponen yang naik," ungkapnya.

Ditambahkan Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro. Pertamina sudah menyampaikan surat ke Pemerintah terkait aspirasi dari pengusaha SPPBE.

"Kita sudah surati ke pemerintah. Alasannya operasional kan naik, perawatan mesin dan komponen juga naik. Semangat kita kan kita perjuangkan agar marjin pengusaha gas ini bisa dapat yang lebih baik dari yang sekarang. Karena di sini lain kita bantu program subsidi pemerintah," kata Wianda.

Wianda mengakui, selama ini pengusaha SPPBE bertahan dengan melakukan banyak efisiensi.

"Mereka memaksimalkan waktu pemakaian mesin filling gas saat benar-benar dipakai, langsung banyak sekaligus, dan tidak pakai mesin saat hanya benar-benar sedikit yang di isi. Sehingga bisa kurangi ongkos pengisian," tutup Wianda.

(Rista Rama Dhany/Angga Aliya)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads