Hal itu disampaikan Luhut saat mengunjungi PT Pindad di Jalan Gatot Subroto Bandung, Kamis (4/6/2015).
Selain ke PT Pindad, Luhut sebelumnya telah mengunjungi PT Dirgantara Indonesia dan kemudian akan melanjutkan kunjungan ke PT LEN yang juga berada di Kota Bandung.
"Bisa enggak bikin boiler atau generator nih. Dari 35.000 megawatt (MW) itu berapa persen yang bisa dibuat di dalam. Berapa miliar itu," tantang Luhut saat berbicara di hadapan para pimpinan industri strategis yang tengah berkumpul.
Ia mengatakan, untuk kebutuhan mendasar seperti listrik Indonesia harus bisa membuat lompatan dengan membuat peralatan sendiri.
"Apa yang bisa dibuat, oleh BPPT, Pindad, PT DI, PT PAL, LEN? Masa semua kita impor," katanya.
Luhut menyebutkan listrik akan tumbuh 10-11 persen mengikut pertumbuhan ekonomi.
"Kita punya listrik akhir tahun ini 75.000 MW dan baru terpasang 60.000 MW. Kita jangan hanya jadi market dari negara maju saja," tutup Luhut
(tya/rrd)











































