Manajer Humas PLN Wilayah Riau-Kepri, Nasri mengatakan, untuk Riau, sistem interkoneksi Sumatera memiliki daya mampu pembangkit sebanyak 404 megawatt (MW) dengan beban puncak 525 MW.
"Ini berarti masih terdapat kekurangan (defisit) 121 MW," kata Nasri dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/6/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga pasokan listrik Riau dengan sistem interkoneksi dalam kondisi aman," katanya.
Berkut kondisi kelistrikan di wilayah Riau dan sekitarnya:
Kondisi Aman: Pelalawan, Siak Sri Indrapura, Kuala Enok (Inhil), Bagan Siapi-api (Rohil), Sungai Guntung (Inhil), Bengkalis.
Kondisi Siaga: Selat Panjang (Meranti), Rengat (Inhu), Tembilahan (Inhil)
Kondisi Defisit: Pasir Pangaraian (Rohul).
Kondisi Defisit di Pasir Pangaraian disebabkan oleh kerusakan mesin dan akan selesai pada tanggal 20 Juni 2015.
Kondisi Aman: Belakang Padang
Kondisi Siaga: Tanjung Uban, Tanjung Batu, Dabo Singkep, Ranai/ Natuna, Tanjung Balai Karimun, Sistem Tanjung Pinang
Menurut Nasri, masyarakat hendaknya turut andil dalam menjaga keandalan pasokan energi listrik. Tentunya dengan menghemat pemakaian listrik.
"Kita berharap dukungan masyarakat juga, agar kondisi listrik di Riau dan sekitarnya handal, seperti mematikan alat elektronik yang tidak diperlukan, memilih peralatan elektronik tepat guna, dan ramah lingkungan, serta tetap menggunakan listrik secara aman," tutup Nasri.
(cha/rrd)











































