Dikepung Keramba Ikan Waduk Warisan Soeharto Ini Makin 'Sekarat'

Dikepung Keramba Ikan Waduk Warisan Soeharto Ini Makin 'Sekarat'

Baban Gandapurnama - detikFinance
Senin, 29 Jun 2015 11:31 WIB
Bandung -

Waduk dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling 700 megawatt (MW) terancam mati 30 tahun lagi, akibat sedimentasi yang parah. Banyak pemicunya, mulai dari dikepung perumahan, jadi 'jamban' terbesar di dunia, sampai banyaknya keramba ikan milik warga yang memicu makin banyaknya enceng gondok.

"Sampah yang masuk ke Saguling terdiri dari berbagai macam jenis, mulai peralatan rumah tangga hingga gulma air seperti eceng gondok," tulis PT Indonesia Power dalam situs resminya, dikutip detikFinance, Senin (29/6/2015).

Kepala Subdit OP Bendungan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Joko Mulyono, menyebutkan pendangkalan waduk sebagian besar justru akibat ulah manusia. Mulai dari pembangunan pemukiman di sekitar waduk, penggunaan deterjen yang air sisa cucian masuk ke waduk, hingga keberadaan keramba-keramba ikan milik masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak keramba, banyak gulma. Keramba itu masyarakat yang ternak-ternak ikan. Gulma itu tanaman seperti eceng gondok, dan lain-lain yang bisa menyumbat saluran bendungan," kata Joko kepada detikFinance, Kamis 25 Juni 2015 lalu.

Berdasarkan pantauan detikFinance, keramba-keramba ikan bertebaran di aliran sungai sekitaran Waduk Saguling dan daerah aliran sungai (DAS) Citarum. Seperti di daerah Desa Cicangkang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.

Ada sekitar puluhan keramba ikan milik masyarakat yang menghiasi sungai. Bahkan, keramba-keramba itu dilengkapi bangunan semi permanen sebagai hunian. "Masyarakat di sini boleh mendirikan keramba," kata salah seorang penjaga warung di sisi sungai.

Menurut lelaki itu, pemilik keramba mesti memperoleh izin dari aparatur setempat. "Kalau mau bangun keramba, harus ada izin dari RT dan Lurah," ucapnya.

Pemandangan serupa terjadi di daerah Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Sejumlah keramba ikan bertebaran di sebuah sungai di DAS Citarum yang kondisi airnya nampak kotor. Hamparan eceng gondok tumbuh di beberapa titik dekat keramba-keramba tersebut.

Berbeda suasana di bawah Jembatan Sungai Ciminyak, Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Keramba ikan di Sungai Ciminyak tak sebanyak daerah lainnya. Namun di lokasi ini selain keramba, berdiri bangunan berupa rumah makan terapung. Di pinggir jalan dekat area jembatan tersebut berjejer tempat kuliner.

Eceng gondok nampak juga di Sungai Citarum yang mengalir di Desa Cihampelas, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat. Meski tak banyak, eceng gondok di lokasi tersebut hanya menghiasi tepian sungai. Biasanya eceng gondok bersama sampah domestik seperti pelastik dan pakan ikan terbawa masuk serta mengendap ke Waduk Saguling. Kondisi tersebut bisa memperburuk kualitas Waduk Saguling.

(bbn/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads