"Chevron kan kembalikan WK Panas Bumi Ciremai ke pemerintah, walaupun sebenarnya mereka sudah menang lelang. Salah satu alasannya karena potensi uap panas tidak ekonomis," kata Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yunus Saefulhak dihubungi detikFinance, Selasa (7/7/2015).
Ia mengungkapkan, padahal potensi panas bumi di Gunung Ciremai diperkirakan cukup bagus bisa mencapai 220 megawatt (MW).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yunus mengakui, dalam lelang wilayah kerja panas bumi, data yang diberikan kepada peserta lelang masih minim. Hal ini karena Ditjen EBTKE Kementerian ESDM tidak memiliki dana besar untuk melakukan pengeboran sumur panas bumi.
"Idealnya sebelum di lelang, wilayah panas buminya kita bor dulu, jadi kita benar-benar punya data rill potensi panas bumi. Tapi kan untuk ngebor satu sumur perlu dana paling sedikit Rp 120 miliar, itu satu sumur ya, kita tidak punya dana sebesar itu. Makanya datanya hanya dari survei geologi saja. Tapi kalaupun kita punya dana dari APBN untuk ngebor, kita juga nggak berani karena kalau ngebor gagal dapat potensi bagaimana? Kita dikejar-kejar KPK," tutupnya. Β
(rrd/dnl)