.webp)
PT Pertamina (Persero) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menandatangani kesepakatan bersama untuk penyediaan infrastruktur energi migas dan energi terbarukan serta ketenagalistrikan guna mendukung pembangunan di wilayah DKI Jakarta.
Kerjasama ini dilakukan lewat kesepakatan yang ditandatangani oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (14/7/2105).
"Kami senang kerjasama seperti ini. Kami perlu PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas), nanti kami akan punya 7 koridor light rail transit (LRT), butuh listrik jelas. Lalu kami akan bangun superblok di Marunda, jadi kebutuhan listriknya juga sudah luar biasa," kata Ahok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok juga mengatakan, kerjasama ini juga mencakup rencana pembangunan PLTG yang bakal dilakukan BUMD Provinsi DKI Jakarta, yaitu PT Jakpro dan Pertamina, salah satunya di Kepulauan Seribu.
Direktur Utama Pertamina, Dwi Sutjipto mengatakan, Pertamina siap untuk menyediakan kebutuhan energi bagi DKI Jakarta, terutama dalam program konversi minyak ke gas dan gas ke energi terbarukan.
Sebagaimana salah satu kerjasamanya dengan DKI Jakarta dengan menyediakan lebih banyak lagi SPBG atau pompa SPBG di SPBU-SPBU yang ada saat ini.
"Bagaimanapun juga kita memiliki keterbatasan terhadap suplai bahan bakar minyak. Mau tidak mau pasti kita harus berubah dari minyak ke gas karena cadangan minyak berkurang," tutup Dwi.
Selain dukungan berupa infrastruktur energi, Pertamina sesuai dengan kompetensinya sebagai perusahaan energi nasional kelas dunia, juga akan menyediakan produk-produk berkualitas untuk digunakan di fasilitas milik Pemprov DKI Jakarta, diantaranya berupa penggunaan musicool (produk refrigerant ramah lingkungan) pada pilot project program green building. Dengan kesepakatan ini pula Pertamina dan Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk melakukan optimalisasi pemanfaatan aset guna mendukung penyediaan energi masyarakat.
(zul/dnl)
