Kesepakatan yang dihasilkan Iran dengan 6 negara super power adalah menghapuskan sanksi embargo perdagangan Iran, yang ditukar dengan pembatasan aktivitas program nuklir Iran.
Dalam kicauannya di Twitter, Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, kesepakatan tersebut cukup konstruktif dan mempererat hubungan Iran dengan 6 negara super power tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ini membuat pasokan minyak akan berlimpah. Sementara permintaan minyak diprediksi turun karena perlambatan ekonomi yang terjadi di China dan juga eropa.
Minyak jenis Brent turun 2% ke US$ 57,63 per barel siang tadi di pasar London.
Dilansir dari CNBC, Selasa (14/7/2015), enam negara super power yang ikut dalam kesepakatan itu adalah Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, jerman, Rusia, dan China. Kesepakatan dibuat di Wina.
Selama ini karena program nuklir yang dibuat, Iran kena sanksi ekonomi. Akibatnya, kondisi perekonomian negara ini terpuruk.
Dalam negosiasi ini, program nuklir Iran akan diawasi dan dibatasi. Iran juga harus memberikan paparan program riset dan pengembangan nuklir dalam 8 tahun pertama.
Agensi Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) menjadi pengawas dari aktivitas nuklir Iran.
Presiden AS, Barack Obama mengatakan, kesepakatan ini akan menjadikan dunia lebih aman bagi siapapun. "Kesepakatan ini memperlihatkan diplomasi Amerika bisa memberikan perubahan yang nyata dan berarti," kata Obama.
Iran dengan kesepakatan, bisa kembali mengekspor minyak lagi, dan membuat pasokan di pasar makin penuh.
(dnl/ang)