PT PLN (Persero) bakal menertibkan pelanggannya yang kaya dan masih menikmati subsidi listrik. Orang-orang kaya tersebut menggunakan cara-cara licik agar bisa menikmati subsidi listrik.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengatakan, banyak rumah-rumah mewah yang saat ini menggunakan listrik berdaya 450 volt ampere (VA) atau 900 VA yang masih disubsidi.
"Kami menemukan rumah-rumah, memiliki kendaraan, cukup kehidupannya. mereka menggunakan daya 900 tapi dengan beberapa meteran. Oleh karena itu yang seperti ini yang kami akan tiadakan, kami akan kurangi. Masyarakat yang tidak layak tapi dapat subsidi," tutur Sofyan di kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (15/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan tambah kalau memang ada penambahan rakyat miskin. Yang pasti mereka yang tidak berhak kami akan hilangkan," tuturnya.
Selain oknum konsumen tersebut, orang kaya yang mendapatkan subsidi listrik tersebut tak terlepas dari adanya oknum dari petugas PLN, yang memasangkan listrik di rumah atau apartemen-apartemen dan rumah kos tersebut.
"Ada oknum PLN juga, kalau dia sudah pasang 900 kali tiga, dan dia bukan miskin ya dia oknum. Tapi memang kalau dia berpolemik bicara, mereka punya hak minta 900 VA. Tapi orang PLN tak bisa mengukur dia miskin sekali atau tidak. Jadi kuncinya menertibkan baik dari PLN atau pun konsumennya yang tak patuh sama peraturan pemerintah," tuturnya.
Sofyan tidak menyebut berapa banyak orang atau rumah yang mendapatkan subsidi listrik mengatakan, penertiban oknum-oknum ini membutuhkan wktu yang tidak sedikit. "Butuh 1 sampai dua tahun. Kata pemerintah ada 15,5 juta orang miskin, kami kembalikan ke situ," tuturnya.
(zul/dnl)











































