Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, seluruh pekerja yang berada di Direktorat Pemasaran Pertamina, mulai dari dirinya hingga petugas sopir truk BBM dan elpiji Pertamina tidak libur selama periode mudik dan lebaran.
"Fasilitas Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) hingga SPBU wajib beroperasi 24 jam di seluruh Indonesia, untuk melayani pemudik," kata Bambang kepada detikFinance, Kamis (16/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengecek pasokan BBM dan elpiji mulai dari Jakarta, Cikampek, Tegal, Semarang, Boyolali, Solo, Yogya, Purwokerto, Cilacap, Tasikmalaya, Bandung, balik Jakarta. Sementara Pak Iskandar (Vice President Fuel and Distribution Pertamina) melakukan pengecekan di wilayah timur mulai dari di Jalur Pantura (Semarang-Surabaya) dan Solo-Surabaya via Madiun," ungkapnya.
Tentunya tidak elok bila para pekerja mulai dari awak mobil tangki, operator, petugas SPBU yang setia bertugas 24 jam melayani kebutuhan BBM dan slpiji masyarakat tidak diapresiasi. Berdasarkan arahan Direktur SDM dan Umum Pertamina, Dwi Wahyu Daryoto, seluruh petugas dan pekerja ini wajib mendapatkan bingkisan lebaran dan uang saku.
"Para awak mobil tangki, operator dan petugas SPBU adalah tugas yang mulia dan bernilai ibadah yang sangat baik. Sebab, kami menolong orang-orang shaum (berpuasa) yang sedang melakukan safar (perjalanan) untuk silaturrohim dengan orang tua, saudara, dan para kerabatnya," katanya.
Bambang menambahkan, terkait pasokan BBM sejak awal puasa hingga H-8 lebaran, penyaluran bensin Premium masih di bawah estimasi sekitar 9%. Bahkan, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, tingkat konsumsi tersebut masih lebih rendah 10%. Di sisi lain, konsumsi Bahan Bakar Khusus (BBK) justru lebih tinggi sekitar 4% dibandingkan dengan estimasi awal yang menunjukkan tren positif kenaikan konsumsi.
Sementara itu, realisasi penyaluran solar bersubsidi hingga periode tersebut mencapai 11% di atas estimasi. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penyaluran solar bersubsidi tersebut lebih rendah sekitar 3%.
Pertamina sebelumnya telah memproyeksikan pemakaian bensin Premium selama masa H-15 hingga H+15 lebaran naik, dengan besaran masing-masing Premium naik 18% dari rata-rata harian normal 76.258 kiloliter (KL) menjadi 89.817 KL. Adapun, solar bersubsidi diperkirakan turun 11% dari rata-rata harian normal 37.228 KL menjadi 33.250 KL.
Proyeksi kenaikan konsumsi juga terjadi pada elpiji, yaitu naik 4% dari rata-rata harian normal 19.793 metrik ton (MT) menjadi 20.517 MT. Tingkat realisasi penyaluran elpiji sempat lebih tinggi sekitar 2,6% pada bulan Juni, akan tetapi kini volume penyaluran elpiji relatif mendekati estimasi.
"Apabila terjadi kendala dan hambatan distribusi BBM dan elpiji, masyarakat bisa langsung informasikan ke Pertamina melalui 500-000 (atau via HP di nomor 021500000) atau melalui sms di 08159500000. Kami lansung tindaklanjuti laporan tersebut," tutup Bambang.
(rrd/dnl)











































