Menteri ESDM Sudirman Said sejak H-2 sebelum lebaran, blusukan ke berbagai tempat, untuk memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji ke masyarakat aman.
Misalnya pada H-2, Sudirman melakukan sidak ke beberapa tempat di Jakarta Timur, ia mengunjungi agen dan pangkalan hingga Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE).
Kemudian pada malam takbiran hingga hari kedua lebaran, Sudirman bolak balik mengecek Posko Utama Stagas Pemantauan Penyaluran BBM dan elpiji, di Kantor Pusat Pertamina di Lantai 1, Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara keseluruhan pasokan BBM kita aman baik sebelum dan sesudah lebaran. Periode mudik ini pasokan BBM dan elpiji aman, kita harapkan hal yang sama ketika masyarakat balik dari kampung halaman. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir berlebaran dan berlibur dengan nyaman, pasokan BBM aman," ungkap Sudirman Said kepada detikFinance, Sabtu (18/7/2015).
Dalam dialognya dengan para seluruh petugas posko di Indonesia melalui video conference, ia mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas dedikasi yang diberikan oleh pegawai Pertamina, yang rela tak berlibur lebaran karena harus melayani pasokan BBM dan elpiji masyarakat.
"Pemerintah menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada rekan rekan karyawan dan pimpinan Pertamina yang dengan penuh dedikasi telah mengorbankan hari liburanya demi kepentingan orang banyak", tambah Sudirman.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menambahkan, tahun ini Pertamina menggunakan teknologi IT untuk mengamankan pasokan BBM. Menerapkan Stategi Regular, Alternative and Emergency (RAE), pihaknya dapat mengetahui stok BBM yang ada di seluruh depo atau terminal BBM di seluruh Indonesia.
"Dengan RAE, kita dapat pantau semua stok BBM, bila berwarna kuning artinya stok kurang aman, bila merah maka stok BBM kritis," ucap Bambang.
Ditambahkan Bambang, bahkan pihaknya tahu posisi kapal tanker yang paling terdekat dengan aplikasi vessel tracking yang dilengkapi GPS. untuk dapat memasok BBM ke daerah yang kritis atau kekurangan BBM.
"Jadi kalau sistemnya menginformasikan regular artinya dalam kondisi normal, dilakukan sesuai program yang direncanakan. Bila alternatif, jika terjadi kritis, suplai bisa dialihkan atau dibantu dari lokasi lain. Tapi kalau sampai emergency, kondisi bagaimana pun caranya, BBM harus sampai. Ini juga ketika ada bencana alam, misal putusnya jalan utama Samarinda-Tenggarong," ungkap Bambang.
(rrd/dnl)











































