Lancarnya arus lalu lintas di tol ini membuat konsumsi BBM turun dibandingkan tahun lalu. Kondisi ini di luar perkiraan PT Pertamina (Persero) selaku pemasok BBM ke masyarakat.
Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang kepada detikFinance, Senin (20/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, bila dibandingkan dengan konsumsi rata-rata secara tahunan, konsumsi BBM premium meningkat signifikan. Hal ini karena jumlah kendaraan yang mudik meningkat. Sedangkan solar sama seperti tahun-tahun sebelumnya, konsumsinya selalu anjlok ketika mendekati Lebaran karena angkutan barang banyak yang tak beroperasi.
"Premium konsumsi normal hariannya 83.000 kilo liter (KL) mulai H-7 (sabtu) naik di atas normal, kemudian turun lagi ke arah normal dan melonjak tajam mulai H-3 hingga puncaknya pada H-1 (107.336 KL), kemudian turun tajam pada hari Lebaran dan masih sedikit di atas normal pada H+1 kemarin (84.854 KL)," jelas Bambang.
Sementara konsumsi minyak solar normal hariannya sebanyak 35.000 KL, justru tinggi (di atas normal) ketika masuk bulan puasa hingga H-7 (Sabtu) dan puncaknya pada H-10 (47.632 KL). Kemudian terus turun dan mulai H-4 sudah di bawah normal karena kendaraan berat dilarang operasi dan industri libur.
"Bahkan dua hari terakhir H0 dan H+1 hanya mencapai 11.000 KL. Hari ini pun tak akan jauh berbeda dan baru akan naik lagi diperkirakan H+7," ungkap Bambang.
Bambang menambahkan, sedangkan konsumsi Pertamax normal hariannya 8.000 KL, pola konsumsi Pertamax mirip dengan premium, mulai H-7 (Sabtu) naik di atas normal, kemudian turun lagi ke arah normal dan melonjak tajam mulai H-3 hingga puncaknya pada H-1 (11.640 KL), kemudian turun tajam pada H-0 dan masih sedikit di atas normal pada H+1 kemarin (8.500 KL).
Sedangkan untuk konsumsi Pertamax justru sebaliknya, bila tahun 2014 rata-rata konsumsi hariannya 2.000 KL dan puncaknya 3.000 KL. Maka tahun ini konsumsi Pertamax meningkat berlipat.
"Konsumsi Pertamax kenaikannya 400%. Kenaikan konsumsi Pertamax lebih disebabkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM yang lebih baik serta kemudahan memperoleh Pertamax baik di SPBU maupun di posko (non-SPBU) dalam bentuk kemasan/kaleng 1 & 2 liter (sepeda motor) serta 5, 10 & 20 liter (mobil)," tutup Bambang.
(rrd/hen)











































