Ada Tol Cipali, Konsumsi Bensin Premium Saat Lebaran Turun

Ada Tol Cipali, Konsumsi Bensin Premium Saat Lebaran Turun

Rista Rama Dhany - detikFinance
Senin, 20 Jul 2015 10:30 WIB
Ada Tol Cipali, Konsumsi Bensin Premium Saat Lebaran Turun
Jakarta - Keberadaan Tol Cikopo-Palimanan (Cipalai) 116 km Jawa Barat cukup membantu mengurai arus mudik Lebaran masyarakat. Dampaknya juga terasa terhadap konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama jenis premium dan solar yang lebih berkurang saat musim mudik.

Lancarnya arus lalu lintas di tol ini membuat konsumsi BBM turun dibandingkan tahun lalu. Kondisi ini di luar perkiraan PT Pertamina (Persero) selaku pemasok BBM ke masyarakat.

Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang kepada detikFinance, Senin (20/7/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bila dibandingkan dengan masa Lebaran 2014, konsumsi Premium dan Solar 2015 secara umum masih sedikit di bawah 2014, sekitar 6% di bawah. Turunnya konsumsi ini lebih disebabkan tahun ini tidak terjadi kemacetan yang sangat parah seperti tahun lalu, dan sudah ada tambahan jalan tol yang cukup panjang (Cipali) sehingga rélatif lancar," jelas Bambang.

Namun, bila dibandingkan dengan konsumsi rata-rata secara tahunan, konsumsi BBM premium meningkat signifikan. Hal ini karena jumlah kendaraan yang mudik meningkat. Sedangkan solar sama seperti tahun-tahun sebelumnya, konsumsinya selalu anjlok ketika mendekati Lebaran karena angkutan barang banyak yang tak beroperasi.

"Premium konsumsi normal hariannya 83.000 kilo liter (KL) mulai H-7 (sabtu) naik di atas normal, kemudian turun lagi ke arah normal dan melonjak tajam mulai H-3 hingga puncaknya pada H-1 (107.336 KL), kemudian turun tajam pada hari Lebaran dan masih sedikit di atas normal pada H+1 kemarin (84.854 KL)," jelas Bambang.

Sementara konsumsi minyak solar normal hariannya sebanyak 35.000 KL, justru tinggi (di atas normal) ketika masuk bulan puasa hingga H-7 (Sabtu) dan puncaknya pada H-10 (47.632 KL). Kemudian terus turun dan mulai H-4 sudah di bawah normal karena kendaraan berat dilarang operasi dan industri libur.

"Bahkan dua hari terakhir H0 dan H+1 hanya mencapai 11.000 KL. Hari ini pun tak akan jauh berbeda dan baru akan naik lagi diperkirakan H+7," ungkap Bambang.

Bambang menambahkan, sedangkan konsumsi Pertamax normal hariannya 8.000 KL, pola konsumsi Pertamax mirip dengan premium, mulai H-7 (Sabtu) naik di atas normal, kemudian turun lagi ke arah normal dan melonjak tajam mulai H-3 hingga puncaknya pada H-1 (11.640 KL), kemudian turun tajam pada H-0 dan masih sedikit di atas normal pada H+1 kemarin (8.500 KL).

Sedangkan untuk konsumsi Pertamax justru sebaliknya, bila tahun 2014 rata-rata konsumsi hariannya 2.000 KL dan puncaknya 3.000 KL. Maka tahun ini konsumsi Pertamax meningkat berlipat.

"Konsumsi Pertamax kenaikannya 400%. Kenaikan konsumsi Pertamax lebih disebabkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM yang lebih baik serta kemudahan memperoleh Pertamax baik di SPBU maupun di posko (non-SPBU) dalam bentuk kemasan/kaleng 1 & 2 liter (sepeda motor) serta 5, 10 & 20 liter (mobil)," tutup Bambang.



(rrd/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads