BUMN China Ikutan Garap Proyek Listrik 35.000 MW

BUMN China Ikutan Garap Proyek Listrik 35.000 MW

Muhammad Taufiqqurahman - detikFinance
Kamis, 30 Jul 2015 18:48 WIB
BUMN China Ikutan Garap Proyek Listrik 35.000 MW
Jakarta - Banyak cerita proyek pembangunan pembangkit listrik di Indonesia molor, seperti proyek 10.000 megawatt (MW) tahap I. Apalagi dalam proyek tersebut sebagian besar yang membangun dari investor swasta asal China.

Kali ini di proyek 35.000 MW di era Presiden Jokowi, China juga sangat berminat untuk investasi membangun pembangkit listrik. Apakah nasib mega proyek ini akan senasib dengan proyek-proyek listrik sebelumnya yang molor?

Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir sangat yakin, mega proyek 35.000 MW tidak akan senasib dengan proyek listrik sebelumnya, walaupun China ikut ambil bagian. Pasalnya, yang membangun pembangkit listriknya adalah BUMN, bukan swasta dari China seperti yang terjadi pada proyek 10.000 MW tahap I.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gini, hari ini kan sudah ditunjuk. Yang bangun pembangkit (35.000 MW) untuk Independent Power Producer (IPP) atau swasta di Indonesia itu BUMN China, bukan swasta. Jadi yang hanya bisa membangun pembangkit ini, hanya BUMN milik China bukan swasta. Jadi lain, beda sekali," kata Sofyan ditemui di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, Kamis (30/7/2015).

Ia mengungkapkan, tak hanya BUMN China, banyak lagi negara yang berminat mengambil bagian dari 35.000 MW termasuk jaringan transmisi listrik.

"Banyak investornya, dari luar negeri dan dalam negeri," katanya.

Untuk proyek jaringan transmisi, dibangun 46.000 kilo meter sirkuit (kms) seluruh Indonesia dan akan mulai jalan tahun depan.

"Seluruh Indonesia total 46.000 kms, padahal panjang kalau diukur pulau Jawa dari ujung ke ujung baru 1.000 Km. Tapi itu kan transmisi 50 KV, 275 KV, ada 150 KV, ada 100 KV. Jawa, Bali, Sulawesi, itu berbarengan dengan Kalimantan. Mulai tahun depan sudah Jalan. Agustus ini mudah-mudahan tandatangan untuk Sumatera 450 Kms dengan BUMN Indonesia," ungkapnya.

(rrd/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads