Kali ini di proyek 35.000 MW di era Presiden Jokowi, China juga sangat berminat untuk investasi membangun pembangkit listrik. Apakah nasib mega proyek ini akan senasib dengan proyek-proyek listrik sebelumnya yang molor?
Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir sangat yakin, mega proyek 35.000 MW tidak akan senasib dengan proyek listrik sebelumnya, walaupun China ikut ambil bagian. Pasalnya, yang membangun pembangkit listriknya adalah BUMN, bukan swasta dari China seperti yang terjadi pada proyek 10.000 MW tahap I.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan, tak hanya BUMN China, banyak lagi negara yang berminat mengambil bagian dari 35.000 MW termasuk jaringan transmisi listrik.
"Banyak investornya, dari luar negeri dan dalam negeri," katanya.
Untuk proyek jaringan transmisi, dibangun 46.000 kilo meter sirkuit (kms) seluruh Indonesia dan akan mulai jalan tahun depan.
"Seluruh Indonesia total 46.000 kms, padahal panjang kalau diukur pulau Jawa dari ujung ke ujung baru 1.000 Km. Tapi itu kan transmisi 50 KV, 275 KV, ada 150 KV, ada 100 KV. Jawa, Bali, Sulawesi, itu berbarengan dengan Kalimantan. Mulai tahun depan sudah Jalan. Agustus ini mudah-mudahan tandatangan untuk Sumatera 450 Kms dengan BUMN Indonesia," ungkapnya.
(rrd/hen)











































