"Totalnya itu untuk gardu induk, tower transmisi, sama konstruksinya kita-kira hampir Rp 200 triliun untuk 5 tahun ke depan," kata Direktur Utama PLN Sofyan Basir, ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (30/7/2015).
Untuk membiayai investasi pembangunan jaringan trasmisi tersebut, PLN sebagian besar akan mengandalkan dana pinjaman dari lembaga pembiayaan internasional, seperti salah satunya Japan International Cooperation Agency (JICA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri ESDM Sudirman Said menambahkan, bila proyek ini berjalan, tentunya akan memberikan dampak luar biasa bagi perekonomian Indonesia, apalagi industri dalam negeri.
"PLN akan cari prosuden baja yang besar tentu Krakatau Steel, plus industri yang lainnya, itu PLN beli baja. Baja itu kemudian di fabricator yang akan motong-motong, membuat satu potongan, kontraktor pada fabricator. Sehabis itu di kontrak lagi kepada perusahaan kontraktor kontruksi. Ini kalau dilakukan maka dari ujung ke ujung pengusaha menengah kecil akan hidup, apalagi dalam ekonomi yang seperti ini kan keputusan sangat baik," tutup Sudirman.
(rrd/hen)