Bangun Jaringan Transmisi Listrik 35.000 MW, PLN Butuh Rp 200 Triliun

Bangun Jaringan Transmisi Listrik 35.000 MW, PLN Butuh Rp 200 Triliun

Muhammad Taufiqqurahman - detikFinance
Kamis, 30 Jul 2015 19:34 WIB
Jakarta - PT PLN (Persero) membutuhkan dana sekitar Rp 200 triliun dalam 5 tahun ke depan untuk membangun jaringan transmisi listrik, yang menghubungkan pembangkit-pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW). Panjang jaringan yang akan dibangun mencapai 46.000 kilo meter sirkuit (Kms).

"Totalnya itu untuk gardu induk, tower transmisi, sama konstruksinya kita-kira hampir Rp 200 triliun untuk 5 tahun ke depan," kata Direktur Utama PLN Sofyan Basir, ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (30/7/2015).

Untuk membiayai investasi pembangunan jaringan trasmisi tersebut, PLN sebagian besar akan mengandalkan dana pinjaman dari lembaga pembiayaan internasional, seperti salah satunya Japan International Cooperation Agency (JICA).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembiayaannya ya sudah ada, sebagian luar, ada dari JICA, sudah dalam bentuk platfom. Sebagian lagi dari lokal, dari dana PLN sendiri, dan dari Penyertaan Modal Negara (PMN). Kalau dihitung Rp 40 triliun per tahun gampang lah kalau Rp 40 triliun, bank lokal saja satu bank bisa biayai Rp 50 triliun. Sedangkan PMN Rp 8 triliun," ungkap Sofyan.

Menteri ESDM Sudirman Said menambahkan, bila proyek ini berjalan, tentunya akan memberikan dampak luar biasa bagi perekonomian Indonesia, apalagi industri dalam negeri.

"PLN akan cari prosuden baja yang besar tentu Krakatau Steel, plus industri yang lainnya, itu PLN beli baja. Baja itu kemudian di fabricator yang akan motong-motong, membuat satu potongan, kontraktor pada fabricator. Sehabis itu di kontrak lagi kepada perusahaan kontraktor kontruksi. Ini kalau dilakukan maka dari ujung ke ujung pengusaha menengah kecil akan hidup, apalagi dalam ekonomi yang seperti ini kan keputusan sangat baik," tutup Sudirman.

(rrd/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads