Tasya mengatakan, sebagian besar energi yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia berasal dari sumber yang tidak terbarukan alias terbatas jumlahnya, karena itu harus dihemat. Jika tidak, Indonesia akan krisis energi di masa mendatang.
"Krisis energi itu terlihat dari harga energi yang semakin mahal. Karena itu masyarakat harus hemat energi," kata Tasya dalam acara diskusi Energius Day 2015 di Umar Ismail Hall Theatre, Jakarta, Jumat (14/8/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu aku belum pakai lampu LED, masih pakai lampu bohlam yang kuning itu, tapi ternyata pas pakai lampu LED, kelihatan dari tagihannya, tagihan semakin rendah," ungkapnya.
Pelantun lagu 'Aku Adalah Anak Gembala' ini menambahkan, dirinya juga ikut serta dalam program 'Earth Hour'. Selain menghemat energi, sambungnya, kegiatan tersebut ternyata juga menciptakan suasana hangat.
"Aku sempat ikutan Earth Hour awalnya 2010, matiin lampu sejam dan kerasa emang beda. Lebih hangat suasananya. Bisa lihat bintang, aku semakin filosofis, pas lihat bintang kayaknya cahaya itu membutakan kita ya," katanya.
Selain menjaga kelestarian lingkungan, kata Tasya, penghematan energi pun menguntungkan masyarakat juga karena menghemat pengeluaran.
"Jadi kita hemat energi bukan hanya untuk kontribusi hemat emisi atau untuk menjaga lingkungan kita, tapi efisien kita juga untuk hemat budget kita di rumah," tutupnya.
(hen/hen)