RI Punya 'Harta Karun' Energi Lebih Besar daripada Panas Bumi

RI Punya 'Harta Karun' Energi Lebih Besar daripada Panas Bumi

Lani Pujiastuti - detikFinance
Kamis, 20 Agu 2015 11:33 WIB
RI Punya Harta Karun Energi Lebih Besar daripada Panas Bumi
Jakarta - Indonesia tercatat memiliki cadangan potensi panas bumi (geothermal) terbesar di dunia yang bisa dimanfaatkan produksi listrik mencapai 29.000 megawatt (MW). Namun, Indonesia juga memiliki potensi 'harta karun' energi lainnya yang jauh lebih besar yakni air.

Mengapa disebut 'harta karun' energi? Karena potensi panas bumi atau air yang dimanfaatkan untuk listrik tidak akan habis dengan catatan tetap melestarikan lingkungan.

Senior Manajer Hydro Power Plant PT PLN (Persero) Setyo Siswanto mengungkapkan, sumber utama listrik dari energi baru dan terbarukan PLN sebenarnya bukan panas bumi, melainkan air atau Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Sumber lainnya baru panas bumi, mikrohydro, surya (matahari), angin, gelombang laut dan biomassa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

""PLN hingga saat ini punya pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang sudah terinstall mencapai 3.407 MW dan IPP 537 MW, total 3.949 MW. Geothermal pada 2024 kami planning terpasang 3,4 GW," kata Setyo ditemui detikFinance pada sesi diskusi Aneka Energi Baru Terbarukan di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (20/8/2015).

Siswanto menjelaskan, PLTA memang masih menjadi andalan, karena potensinya masih besar. Studi yang dilakukan PLN tahun 1983 menyatakan potensi PLTA mencapai 75.000 MW atau lebih besar dibadingkan potensi panas bumi sebanyak 29.000 MW.

"Potensi pada studi tahun 1983 mencapai 75.000 MW, kami saring yang feasible 21.000 MW, lalu disaring lagi saat finalisasi masterplan tercatat 12.000 MW. Itu yang ekonomis dan feasible," jelasnya.

Siswanto menambahkan, potensi PLTA masih bisa digarap lagi seiring pertumbuhan kebutuhan listrik penduduk masih besar. "Kebutuhan listrik tumbuh 7% tiap tahun dan kebijakan pemerintah mendukung," tambahnya.

(rrd/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads