Proyek Listrik 35.000 MW Butuh 50.000 Insinyur

Proyek Listrik 35.000 MW Butuh 50.000 Insinyur

Feby Dwi Sutianto - detikFinance
Selasa, 01 Sep 2015 14:30 WIB
Proyek Listrik 35.000 MW Butuh 50.000 Insinyur
Jakarta - Selain membutuhkan dana yang cukup besar, mega proyek listrik 35.000 megawatt (MW) pemerintahan Presiden Jokowi juga memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup banyak. Salah satunya dibutuhkan paling sedikit 50.000 insyur dibidang kelistrikan.

"Untuk proyek 35.000 MW paling tidak kita butuh 50.000 insinyur," kata Dosen Teknik Ketenagalistrikan ITB, Pekik Argo Dahono, ditemui di acara diskusi Indonesia German Energy Dialogue, Hotel Intercontinental, Sudirman, Jakarta, Selasa (1/9/2015).

Pekik mengatakan, selain dari level insinyur, di proyek ini juga membutuhkan lebih banyak lulusan teknik kelistrikan, tapi sayangnya banyak anak SMK maupun mahasiswa saat ini lebih tertarik belajar IT daripada belajar sektor kelistrikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita butuh banyak engineer dari level SMK sampai S1, persoalannya, sekolah yang mengajarkan tentang kelistrikan secara khusus makin sedikit. Siswa dan mahasiswa kita lebih tertarik belajar IT, sekarang nggak suka namanya belajar arus kuat. Kejadiannya apa? semua engineer dan tukang dari China, seperti di Bali (PLTU Celukan Bawang). Kalau kita nggak serius mempersiapkan SDM repot," ungkapnya.

Apalagi, saat ini banyak insinyur Indonesia setelah lulus lebih banyak menjadi pegawai bank.

"Selama ini gaji insinyur nggak sebaik industri lain, walaupun diajarkan ilmu listrik bagaimanapun, setelah lulus dia kerja di bank," katanya.

Seperti diketahui, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan membangun 35.000 MW dalam 5 tahun, di mana 5.000 MW ditugaskan kepada PT PLN (Persero), sedangkan sisanya 30.000 MW ditawarkan ke pihak swasta atau asing.

(rrd/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads