Usai rapat terbatas dengan Jokowi dan sejumlah menteri, Dwi mengakui, Jokowi memang mengimbau agar Pertamina melakukan evaluasi kembali harga BBM jenis Premium. Tujuannya, untuk mendukung perbaikan kondisi perekonomian.
"Itu yang akan kita evaluasi, dan yang ke depan bisa kita laporkan," jelas Dwi, usai rapat yang berlangsung di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (1/10/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kita lihat apakah ada langkah-langkah efisiensi dan sebagainya. Makanya itu yang harus kami evaluasi," ungkap Dwi.
Soal impor BBM, Dwi mengatakan, akan ada 2 proyek yang bisa membuat impor BBM Pertamina turun. Dua proyek yang akan segera beroperasi, pertama beroperasinya kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), Tuban, Jawa Timur dan beroperasinya Residuel Fluid Catalytic Cracker (RFCC) kilang Cilacap, Jawa Tengah.
"RFCC proyek refinery upgrading di Cilacap itu akan bisa menurunkan impor kita sekitar 5% untuk produk, terus kemudian nanti kalau kita bisa mengoptimalisasi proyek yang lain, misalnya pengoperasian TPPI, kan bisa menekan 10% dari impor produk kita," papar Dwi.
Lantas apakah ruang penurunan harga bensin Premium masih ada?
"Ya ruang improvement tentu selalu ada, jadi tinggal kita lihat nanti sekarang seberapa dan ke depan seperti apa dan sebagainya," kata Dwi.
(dnl/hen)











































