Pertamina Siap Rugi Demi Turunkan Harga Bensin Premium

Pertamina Siap Rugi Demi Turunkan Harga Bensin Premium

Michael Agustinus - detikFinance
Jumat, 02 Okt 2015 16:08 WIB
Pertamina Siap Rugi Demi Turunkan Harga Bensin Premium
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta - PT Pertamina (Persero) siap menanggung rugi demi memenuhi permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium diturunkan. Sepanjang kinerja perusahaan masih bagus, Pertamina mampu menanggung kerugian dari penjualan premium.

"Tugas Pertamina kan demikian, sejauh secara corporate masih memiliki laba dan potensi berkembang kan nggak masalah," kata Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, ketika ditemui di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (2/10/2015).

Untuk tahun ini, Pertamina telah meraup laba sebesar US$ 840 juta sejak Januari sampai Agustus. "Artinya, perusahaan masih bisa memikul beban yang ada. Tapi manakala kondisi (ekonomi) sudah membaik, kita berharap harga premium bisa naik lagi," ucap Dwi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan harga premium yang saat ini dijual Rp 7.300/liter (di wilayah Jawa Bali Rp 7.400/liter) pun Pertamina mengaku sudah rugi.

"Premium yang kita jual sekarang pada level di bawah tingkat keekonomian. Nanti akan kita lihat mana saja yang bisa kita turunkan," ujarnya.

Sejauh ini, Dwi sendiri belum tahu biaya-biaya apa saja yang dapat diefisienkan supaya harga premium bisa turun. β€Ž"Itu yang sedang dicari. Kita sudah berusaha betul untuk meningkatkan efisiensi,"β€Ž katanya.

Meski demikian, Pertamina akan berusaha memenuhi keinginan Presiden Jokowi menurunkan harga premium untuk meringankan beban rakyat di tengah buruknya kondisi perekonomian nasional.β€Ž

"Kita kan tugasnya mengevaluasi kembali (harga premium) dan sekarang sedang dilakukan kalkulasi, dihitung lagi opportunity kita melakukan penghematan. Nanti kita lihat," tutupnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin melakukan rapat terbatas persiapan paket ekonomi jilid III. Saat membuka rapat, Jokowi meminta para menteri untuk menghitung apakah harga premium bisa diturunkan.

"Yang berkaitan dengan BBM dihitung lagi Pertamina. Silakan Pertamina, meskipun kemarin sudah diumumkan oleh Menteri ESDM, dalam keadaan negara membutuhkan tolong dihitung lagi, apakah masih mungkin yang namanya Premium itu diturunkan meskipun hanya sedikit," ujar Jokowi.

(rrd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads