Pertamina Siap Rugi Jual BBM, Tapi Minta Setoran Deviden Dikurangi

Pertamina Siap Rugi Jual BBM, Tapi Minta Setoran Deviden Dikurangi

Michael Agustinus - detikFinance
Jumat, 02 Okt 2015 17:15 WIB
Pertamina Siap Rugi Jual BBM, Tapi Minta Setoran Deviden Dikurangi
Jakarta - PT Pertamina (Persero) tengah berupaya mencari cara agar harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium bisa diturunkan sesuai keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satu usulan yang diajukan Pertamina agar permintaan Jokowi tersebut bisa terealisasi adalah penurunan setoran dividen.

"Turunin dividen bagusnya (supaya harga premium turun). Sebagai korporasi kita berharap demikian, tapi kan keputusan tergantung pemegang saham (pemerintah)," kata Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, sebelum rapat koordinasi di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (2/10/2015).

‎Dwi meminta pengurangan dividen sebesar defisit yang ditanggung Pertamina akibat penurunan harga premium. "Sebaik mungkin. Tapi kan kita harus memahami kondisi negara," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

‎Namun, dia menambahkan, Pertamina tetap dapat menurunkan harga premium sekalipun tak diizinkan mengurangi setoran dividen. Sebab, Pertamina masih mampu meraup laba sampai US$ 840 juta sejak Januari-Agustus tahun ini. "Artinya, perusahaan masih bisa memikul beban yang ada. Tapi manakala kondisi sudah membaik, kita berharap harga premium bisa naik lagi," ujar Dwi.

Sebenarnya, dengan harga premium yang saat ini dijual Rp 7.400/liter pun Pertamina mengaku sudah rugi. "Premium yang kita jual sekarang pada level di bawah tingkat keekonomian. Nanti akan kita lihat mana saja yang bisa kita turunkan," ujarnya.

Meski demikian, Pertamina berjanji akan berusaha mencari cara untuk memenuhi keinginan Presiden Jokowi menurunkan harga premium demi meringankan beban rakyat di tengah buruknya kondisi perekonomian nasional.‎

"Kita kan tugasnya mengevaluasi kembali (harga premium) dan sekarang sedang dilakukan kalkulasi, dihitung lagi opportunity kita melakukan penghematan. Nanti kita lihat," tutupnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin melakukan rapat terbatas persiapan paket ekonomi jilid III. Saat membuka rapat, Jokowi meminta para menteri untuk menghitung apakah harga premium bisa diturunkan.

"Yang berkaitan dengan BBM dihitung lagi Pertamina. Silakan Pertamina, meskipun kemarin sudah diumumkan oleh Menteri ESDM, dalam keadaan negara membutuhkan tolong dihitung lagi, apakah masih mungkin yang namanya Premium itu diturunkan meskipun hanya sedikit," ujar Jokowi.

(rrd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads