Dalam pertemuan puncak ini, Menteri ESDM Sudirman Said mengusulkan perlunya G20 membangun suatu platform untuk transfer teknologi bidang energi (sustainable energy technological transfer framework). Sehingga sebuah negara tidak perlu mulai dari titik nol yang membuat biaya menuju energi bersih menjadi tinggi terutama bagi negara-negara berkembang yang baru merintis.
Bila platform ini terbangun, diyakini dapat mempercapat kondisi dunia yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan ini, ada 5 fokus pembahasan dalam pembangunan energi:
- Perlunya investasi jangka panjang sektor energi. Pemerintah perlu melibatkan swasta untuk mewujudkan kebutuhan investasi US$ 51 trilliun sampai 2040.
- Meningkatkan tata kelola dari framework energi global.
- Meningkatkan efisiensi energi.
- Mendorong investasi di energi lestari dan teknologi bersih
- Mendorong ketahanan energi dan akses energi untuk semua.
"Kita senang, seluruh peserta sidang merespons positif rencana kita mengembangkan CEFCE di Bali," tutup Sudirman.
(rrd/hen)











































