'Terbang' ke Iran, Menteri ESDM Mau Beli Minyak Hingga Aspal

'Terbang' ke Iran, Menteri ESDM Mau Beli Minyak Hingga Aspal

Rista Rama Dhany - detikFinance
Senin, 12 Okt 2015 15:53 WIB
Jakarta - Embagro Amerika Serikat terhadap Iran akan segera berakhir, banyak negara yang ingin masuk ke negara tersebut untuk kerjasama ekonomi, salah satunya Indonesia. Menteri ESDM Sudirman Said akan mengunjungi Iran dan melakukan pertemuan dengan Menteri Energi dan Minyak Iran.

"Besok malam saya akan ke Iran, bertemu dengan Menteri Energi dan Minyak Iran, ke Oman juga. Untuk terus mengkonkretkan kesempatan yang ada. Ini sebetulnya merupakan kelanjutan pertemuan beberapa waktu lalu, setelah Konfrensi Asia-Afrika, Presiden Jokowi dan Presiden Iran bertemu di Jakarta," kata Sudirman di kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Kuningan, Jakarta, Senin (12/10/2015).

Sudirman mengatakan, pertemuannya dengan Menteri Energi dan Minyak Iran nantinya merupakan pertemuan yang ketiga. Salah satu fokus pertemuan nanti adalah membahas rencana pasokan minyak mentah, BBM, Elpiji, gas bumi, hingga aspal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fokusnya yakni penjajakan pasokan crude (minyak mentah), BBM, elpiji. Mereka juga menawarkan gas bumi yang sangat baik untuk industri pupuk kita. Kemudian kemungkinan juga memasok aspal, aspal kita sangat butuh besar dan aspal mereka sangat baik," ungkapnya.

Mantan Direktur Utama PT Pindad (Persero) ini menambahkan, Iran sangat berminat untuk investasi di sektor ketenagalistrikan, apalagi pemerintah memiliki program 35.000 MW dalam 5 tahun ke depan.

"Tapi di luar itu juga, industri listrik mereka sangat maju, jadi mereka tertarik untuk investasi ketenagalistrikan," ucapnya.

Pemerintah menyadari saat ini Iran masih berstatus sebagai negara yang di-embargo oleh Amerika Serikat, secara ekonomi maupun politik.

"Kami mendapat satu arahan dari Deplu bahwa masalah-masalah embagro ini belum tuntas seluruhnya, hanya tinggal administrasi saja, sambil mereka mengurus politiknya, kita ingin memberikan sinyal bahwa kita serius bekerjasama dengan Iran. Dan banyak negara lain siap-siap masuk ke Iran, kita tidak boleh ketinggalan," tutup Sudirman.

(rrd/hen)

Hide Ads