Satu-satunya harapan mereka untuk meraup keuntungan adalah tambang emas dan tembaga Grasberg di Papua. Hanya tambang di Indonesia inilah yang masih memberi mereka pemasukan, lebih dari 90% keuntungan Freeport McMoRan berasal dari Grasbergβ.
Situasi ini, menurutnya, harus dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia untuk menekan Freeport. Renegosiasi harus segera dilakukan untuk mengubah berbagai klausul Kontrak Karya (KK) dengan Freeport supaya lebih menguntungkan Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Freeport sekarang lagi kepepet karena nilai valuasi turun seperempat dibanding 2010. Rugi besar US$ 14 miliar di Teluk Meksiko karena nggak dapat minyak, makanya andalan (pendapatan) satu-satunya di Indonesia, makanya mereka lobi apapun supaya kontraknya diperpanjang. Saya bilang ke Presiden untuk jadikan ini sebagai momentumβ," kata Rizal dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/10/2015).
Rizal βmenekankan, bahwa ini adalah kesempatan bagi Indonesia untuk 'menulis ulang' sejarah. Emas, perak, dan tembaga dari Grasberg yang selama ini nyaris seluruhnya dibawa keluar oleh Freeport kini bisa lebih dinikmati untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Kita tidak mau kecolongan lagi, ini kesempatan untuk menulis ulang sejarah kita.β Sektor ini sebetulnya sektor yang sangat kaya, harusnya bisa menjadi sumber untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia," cetusnya.
βLucunya, kata Rizal, dalam situasi Freeport yang terjepit ini ada pejabat pemerintah yang justru mau memperpanjang Kontrak Karya Freeport sampai 2041 tanpa menuntut perubahan-perubahan yang memberi keuntungan maksimal bagi Indonesia.
"Kalau mereka (Freeport) tidak mau renegosiasi, kembalikan ladang emasnya ke kita. Sayangnya beberapa pejabat kita nggak paham teknik negosiasi, terlalu mudah dilobi," ucapnya.
β
Kepada para pejabat pemerintah, khususnya Kementerian ESDM, Rizal berpesan agar semuanya harus senantiasa mengutamakan kepentingan rakyat Indonesia. Pejabat harus bersih, berani menolak tawaran suap dan lobi perusahaan asing, serta bersikap tegas untuk kedaulatan negara. Dengan begitu, Freeport pasti tunduk pada keinginan Indonesia.
"Kalau kita menegakan kepentingan kita, nggak gampang disogok, nyerah kok mereka (Freeport dan perusahaan asing lainnya). Kalau dia (Freeport) nggak mau kompromi sama pemerintah Indonesia, jatuh sahamnya dia. Bargain position (posisi tawar) kita tinggi, jangan merendahkan diriβ," pungkasnya.
(rrd/rrd)











































