PT PLN (Persero) memastikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Upper Cisokan mulai masuk tahap konstruksi awal tahun depan. Pembangkit ini memiliki daya 1.040 megawatt (MW), dengan nilai investasi Rp 12 triliun.
PLTA ini digadang-gadang sebagai yang terbesar di Asia Tenggara ini memiliki daya mencapai 1.040 megawatt (MW). Kapasitas produksi listrik ini melebihi PLTA terbesar se-ASEAN yang saat ini yang masih dipegang PLTA Cirata sebesar 1.008 MW.
Direktur Bisnis Regional Jawa Barat PLN, Nasri Sebayang mengatakan, PLTA ini akan menghabiskan anggaran sebesar US$ 900 juta (Rp 12 triliun). Sebesar US$ 700 juta berasal utang Bank Dunia, dan US$ 200 juta berasal dari PLN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PLTA Upper Cisokan ini berlokasi di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Dengan proses lelang konstruksi sipil yang sudah selesai, pihaknya baru mulai membagun fisik bendungan setelah pinjaman Bank Dunia cair.
"Kita juga lagi menunggu persetujuan Bank Dunia untuk tandatangan kontrak. Insya Allah November kita harapkan bisa mendapat persetujuan Bank Dunia. Sehingga kita tanda tangan kontrak, kalau kontrak selesai maka akhir tahun atau paling lambat awal tahun depan sudah dapat dibangun," terang Nasri.
Nasri mengatakan, pembebasan lahan pun saat ini sudah rampung 80%. Dengan asumsi pembangunan paling lambat awal tahun depan, waduk yang membendung Sungai Cisokan di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat ini akan selesai dan dioperasikan pada tahun 2019.
"Jadi semoga Upper Cisokan ini bisa dibangun untuk melayani kebutuhan saat beban puncak di sistem transmisi Jawa-Bali. Jadi kita mohon doanya yah," tutupnya.
(rrd/rrd)