PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) ditunjuk Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno untuk menyerap 10,64% saham divestasi PT Freeport Indonesia (PTFI).
Saat ini, Inalum sedang mengkaji opsi pinjaman perbankan untuk pendanaan, dalam rangka mengambil alih kepemilikan saham perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) tersebut.
Selain mencari utang ke bank, Inalum dan Antam juga akan mengajak perusahaan pelat merah lain untuk bergabung membeli saham Freeport.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, opsi pinjaman perbankan dipilih sebagai salah satu alternatif pendanaan, selain didukung oleh posisi keuangan perseroan saat ini.
Pinjaman perbankan dimungkinkan akan dilakukan di 2016. Inalum juga tengah mengkaji untuk melakukan penerbitan obligasi di 2017.
Hingga September 2015, total kas perseroan sebesar US$ 400 juta, dengan total aset mencapai US$ 1,1 miliar.
"Kita punya ekuitas US$ 1 miliar, itu menjadi dasar kita, masih bisa di-leverage (ditingkatkan lewat pinjaman), tidak mungkin semuanya dari ekuitas, bisa pinjaman bank," katanya.
Dengan demikian, Oggy mengatakan, rencana ini diharapkan tidak akan mengganggu rencana bisnis perseroan jangka panjang.
"Kita upayakan ini tidak mengganggu rencana jangka panjang Inalum," ucapnya.
(ang/dnl)











































