.webp)
Anggota DPR Komisi VII menanyakan kesiapan finansial Antam dalam membeli saham yang rencananya dilepas Oktober 2015 ini.
"Bagaimana kesiapan finansial Antam untuk membeli seluruh divestasi saham PT Freeport?" Tanya Agus Sulistyo, Anggota Komisi VII dalam rapat dengan Komisi VII bersama Antam dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/10/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antam, kata Tedy, sudah bicara dengan institusi keuangan untuk membantu pendanaan dalam pembelian saham divestasi perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) tersebut.
"Antam sangat berminat dan siap. Antam sangat berminat meningkatkan pembelian saham perusahaan-perusahaan asing yang ada di Indonesia. Kami sudah bicara dengan institusi keuangan dan beberapa menyatakan siap mendukung Antam melakukan ini," ucapnya.
Beberapa anggota DPR Komisi VII pun menanyakan kesiapan kemungkinan Antam mengelola tambang Grasberg milik PT Freeport di Papua. Tedy mengungkapkan, dari sisi teknologi, Antam siap mengelola tambang Grasberg.
"Akan diadakan FGD (forum group discussion) kesiapan mengambil Freeport. Dari sisi teknologi kami punya tambang di Cikotok dan Pongkor itu sama-sama tambang bawah (tanah). Tinggal skill-nya saja. Bagaimana kita mengolah sesuai kondisi alam yang ada. Dari sisi teknologi kami siap," ungkap Tedy.
Tedy mengungkapkan, Antam pernah punya pengalaman serupa yaitu ketika bersaing membeli saham PT Newmont namun berakhir kalah.
"Kami juga dulu pernah bertanding untuk membeli sahan Newmont tapi saat itu kami kalah, belum rezeki Antam," kata Tedy.
Divestasi saham Newmont yang dimaksud Tedy akhirnya jatuh ke tangan PT Multi Daerah Bersaing (MDB), yaitu perusahaan patungan antara PT Daerah Maju Bersaing (DMB) milik pemda Nusa Tenggara Barat dengan PT Multi Capital, anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) milik Grup Bakrie.
Total saham Newmont yang dipegang MDB sebesar 31%. Sebanyak 75% dari jumlah sahamnya itu dipegang Grup Bakrie, sedangkan 25% sisanya oleh pemda setempat.
(ang/ang)
