"Sebenarnya kondisi defisit listrik ini terjadi karena dua faktor, pertama karena tingkat konsumsi atau kebutuhan listrik masyarakat di Suluttenggo (Sulawesi Utara dan Gorontalo) meningkat. Kedua, kebutuhan meningkat tapi penambahan pasokan listrik tidak ada," General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Suluttengo, Baringin Nababan, dihubungi detikFinance, Rabu (21/10/2015).
Baringin mengatakan, PLN sebenarnya sudah jauh-jauh hari melelang proyek PLTU Anggrek 2 x 25 megawatt (MW). Sebenarnya bila proyek ini selesai tepat waktu, maka kebutuhan listrik masyarakat di Suluttenggo cukup atau tidak ada pemadaman bergilir. Saat ini wilayah Suluttenggo mengalami defisit listrik 30 MW dari total kapasitas 325 MW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini proses pembangunan PLTA Anggrek sudah hampir selesai, Desember tahun ini atau Januari 2016 sudah rampung. Dan kami harapkan tidak ada lagi pemadaman listrik di Suluttenggo," tutupnya.
(rrd/hen)











































