Berdasarkan data Kementerian ESDM yang dikutip detikFinance, Rabu (21/10/2015), hingga 27 Agustus 2015, ini daftar daerah yang sedang mengalami krisis listrik:
- Sumatera Barat, Riau, dan Jambi, total kapasitas listrik 1.333 megawatt (MW). Saat ini defisit listrik 0,05%
- Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, kapasitas listriknya 1.698 MW. Defisit listrik 2,44%
- Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, kapasitas 519 MW, defisit listrik 4,68%
- Palu, kapasitas listriknya 99 MW, defisit listrik 11%
- Sulawesi Utara dan Gorontalo, kapasitas 309 MW, defisit listrik 18,75%
- Kendari, kapasitas 69 MW, defisit listrik 11,21%
- Jayapura, kapasitas 68 MW, defisit listrik 2,93%
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang ini kita harap, yang awal yang besar-besar dulu. Karena yang besar-besar ini baru selesai empat tahun. Jadi harus kita mulai 2015 supaya selesai 2019. Sementara yang kecil-kecil kita mulai tahun depan, karena selesai 2-3 tahun," kata Sofyan kemarin.
Beberapa pembangkit skala besar adalah yang berlokasi di Indramayu, Cirebon, dan Cilacap. Ditargetkan sampai dengan akhir tahun, sebanyak 10.000 MW sudah ditandatangani perjanjian jual beli (Power Purchase Agreement/PPA) dengan PLN.
"Sebanyak 4.000 MW itu kita bisa PPA sampai November. Begitu juga lainnya kita perkirakan sampai akhir tahun ini sampai 10.000 MW lebih lah," tegas Sofyan.
(rrd/hen)











































