Listrik di Palembang Tiap Hari Mati, Ini Penjelasan PLN

Listrik di Palembang Tiap Hari Mati, Ini Penjelasan PLN

Hans Henricus BS Aron - detikFinance
Kamis, 05 Nov 2015 12:02 WIB
mati lampu
Jakarta -

Seorang warga kota Palembang bernama Ronaldo mengeluhkan listrik yang hampir setiap hari padam. Curhatan itu dia sampaikan melalui surat elektronik ke redaksi detikFinance.

Dalam surat elektronik itu, Ronaldo bercerita listrik di tempat tinggalnya di Kecamatan 16 Ilir, Kelurahan Ilir Timur 1, Kota Palembang, kerap byar pet alias padam. Dia menghubungi layanan pelanggan PLN, di call center 123, namun jawabannya selalu sama yaitu pemadaman bergilir dan pengurangan beban.

Lalu, bagaimana respons PLN terhadap keluhan ini? General Manager PLN wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu, Budi Pangestu, mengakui memang kerap terjadi pemadaman di kota Palembang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara umum di Pulau Sumatera ini satu sistem dan kita ini agak kekurangan daya," ujar Budi kepada detikFinance, Kamis (5/11/2015).

Namun, kondisi kekurangan daya yang memicu terjadinya byar pet itu bukan tanpa alasan. Budi mengatakan, ada tiga faktor yang membuat listrik di Palembang sering padam. Pertama, pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas hampir 600 megawatt tidak bisa beroperasi maksimal karena pasokan air kurang akibat musim kemarau panjang.

Kedua, pembangkit listrik tenaga uap (PLTG) juga tidak bisa beroperasi maksimal karena penurunan kapasitas mesin. Kondisi ini terjadi kabut asap berkepanjangan. Budi menjelaskan, proses pembakaran mesin PLTG membutuhkan asupan udara bersih. Namun, udara yang tercampur dengan asap masuk ke dalam mesin sehingga membuat filter atau saringan cepat kotor.

"Asap mengandung partikel seperti debu. Kita ganti filter baru seminggu atau sebulan sudah kotor. Kita kasih filter tambahan, tapi tetap juga cepat kotor," kata Budi.

Sedangkan faktor ketiga yang memicu terjadinya byar pet, karena saat ini sedang dilakukan pemeliharaan sejumlah pembangkit listrik. Budi berharap pemeliharaan ini segera selesai sehingga proses pemulihan segera berjalan.

Budi menambahkan, kondisi byar pet seperti di Palembang juga terjadi pada beberapa kota di Sumatera seperti Jambi, Bengkulu, dan Padang.

"Kita ini kan satu sistem seperti Jawa-Bali, kalau satu mengalami kekurangan maka yang lain juga sama,'' tutur Budi.

(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads