Serap Anggaran Baru 35,7%, Menteri ESDM: Banyak Sumbatan

Serap Anggaran Baru 35,7%, Menteri ESDM: Banyak Sumbatan

Dana Aditiasari - detikFinance
Minggu, 08 Nov 2015 18:47 WIB
Serap Anggaran Baru 35,7%, Menteri ESDM: Banyak Sumbatan
Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru menyerap 35,7% anggaran yang diamanatkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2015. Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, β€Žtahun depan bisa lebih baik.

"Tahun 2016, kami yakin serapan anggaran bisa di atas 90%," kata Menteri ESDM Sudirman Said dalam acara konferensi pers 'Membangun Lanskap Baru Sektor ESDM 1 Tahun Capaian Kinerja Kementerian ESDM di Hotel Dharmawangsa, Minggu (8/11/2015)

Hal ini, kata dia, dimungkinkan karena saat ini dirinya dibantu jajaran pejabat di ESDM yang telah berhasil membongkar sumbatan-sumbatan yang selama ini menghambat kementeriannya menyerap anggaran secara optimal. Anggaran Kementerian ESDM 2015 sebanyak Rp 8,56 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumbatan yang dimaksud terletak pada rumitnya mekanisme lelang sebuah proyek di Kementerian ESDM sehingga menghambat realisasi belanja pembangunan infrastruktur sektor energi seperti jaringan listrik, jaringan pipa gas, jaringan saluran minyak termasuk investasi swasta di sektor ini.

Di masa lalu, kata Sudirman, sumbatan-sumbatan ini mengakibatkan serapan anggaran Kementerian ESDM tak pernah maksimal justru cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya.

"Karena sumbatan-sumbatan ini, 5 tahun belakangan serapan anggaran Kementerian ESDM terus turun bahkan tidak pernah lebih dari 60%," katanya.

β€ŽPenghapusan sumbatan anggaran tersebut, kata dia, bahkan sudah bisa dirasakan dampak positifnya pada periode ini. Buktinya, dari capaian 35,7% serapan anggaran hingga saat ini, 15% diantaranya berhasil dicapai hanya dalam waktu 2 bulan.

"Sehingga dalam 2 bulan (November dan Desember 2015) β€Žkami yakin bisa 60% lebih," katanya.

Di 2016, pelaksanaan lelang proyek pengadaan dan pembangunan infrastruktur akan dilakukan lebih awal. Bahkan, mulai November iniβ€Ž sejumlah paket pekerjaan sudah mulai dilakukan proses lelang dan mulai Desember 2015, ada pekerjaan di tahun 2016 yang sudah bisa ditandatangani kontrak pekerjaannya.

"Besok akan buat iklan pelelangan. Kalau kita lihat jadwalnya adalah 7 bulan lebih cepat. Desember akan ada tanda tangan kontrak tahap pertama, ada juga di Januari dan Maret," tuturnya.

"Dengan adanya percepatan ini, maka bulan-bulan seperti ini (Bulan November) tidak ada lagi cerita masih ada proyek yang belum terkontrak sehingga menghambat penyerapan anggaran," katanya.

(dna/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads