Menurut General Manager PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Purnomo, kemarin pemasangan seluruh isolator telah berhasil dilakukan, tinggal penarikan konduktor untuk ERS tower dan 1 crane 40 ton.
"Semuanya lagi bekerja keras untuk mengebut seluruh proses pengerjaan, kami sedang berkejar-kejaran dengan waktu dan cuaca yang tidak menentu. Saat ini seluruh proses sudah mendekati finishing. Insya Allah kalau cuaca bagus semuanya bisa bekerja optimal,” ujar Purnomo dalam siaran pers, Minggu (15/11/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui angin kencang yang terjadi pada Sabtu 7 November lalu menyebabkan 7 tower PLN roboh dan menghambat pasokan listrik 50 MW dari Kalimantan selatan ke Kalimantan tengah.
Dukungan Warga Terus Mengalir
Dalam rangka perbaikan tower saluran udara tegangan tinggi (SUTT) yang roboh akibat terpaan angin kencang di Palangkaraya. PLN banyak mendapatkan kemudahan dan dukungan dari warga sekitar yang rumah atau halamannya dilalui kabel maupun tiang TM.
Jika sebelumnya warga Jekanraya merelakan seperempat halamannya untuk dilalui kabel track schoor, kini warga kembali bekerjasama dengan PLN terkait dengan penggunaan lahan mereka untuk dilalui tiang TM serta kabel konduktor.
Hal ini dilakukan oleh Rada, seorang warga Palangkaraya, yang antusias ingin membantu PLN demi kelangsungan pengerjaan emergency tower. Rada yang sejak 5 tahun lalu memiliki lahan seluas 40 x 60 m2 ini rela lahannya digunakan oleh PLN untuk tiang TM dan juga dilewati kabel konduktor.
“Harapan saya cuma satu, agar listrik bisa kembali normal, kalau PLN butuh lahan untuk wujudkan itu, saya akan coba bantu," ujar Rada.
Apa yang dilakukan Rada ini bukan kali pertama yang dilakukan warga Palangkaraya dalam proses pemulihan dan pendirian emergency tower pengganti yang roboh Sabtu lalu. Bantuan dari warga silih berganti hadir di tengah upaya PLN kembali mengalirkan listrik di Palangkaraya ini.
(ang/ang)











































