Banyak Proyek SPBG Mangkrak Karena Terhambat Izin Pemda

Banyak Proyek SPBG Mangkrak Karena Terhambat Izin Pemda

Michael Agustinus - detikFinance
Senin, 16 Nov 2015 17:18 WIB
Banyak Proyek SPBG Mangkrak Karena Terhambat Izin Pemda
Foto: Rachman Haryanto/detikFinance
Jakarta - ‎Kementerian ESDM mengakui bahwa program konversi pengalihan bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) saat ini masih mengalami banyak kendala, sehingga tidak berjalan sesuai dengan rencana pemerintah. Salah satu kendala utamanya adalah perizinan di daerah.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengungkapkan, bahwa tahun ini ada tambahan 18 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) baru yang dibangun. Namun, tidak semua SPBG yang sudah terbangun bisa beroperasi, karena ada banyak yang terhambat oleh ‎izin dari pemerintah daerah (Pemda).

"Ada kesulitan izin. Banyak SPBG yang sudah terbangun tapi belum ada izin dari Pemda dan lingkungan. Tahun ini kita bangun 18 SPBG, sehingga akhir tahun ini sekitar 70 SPBG yang sudah terbangun. Ada beberapa yang belum bisa beroperasi karena belum dapat izin. Itu hambatan yang cukup signifikan," kata Wirat usai peresmian MRU di Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (16/11/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan, SPBG yang terganjal izin dari pemda ‎tersebut berada di Surabaya, Gresik, dan Jakarta. "Jumlahnya saya tidak hafal. Yang pasti ada SPBG di Surabaya, Gresik, Jakarta beberapa buah belum bisa beroperasi karena terkendala izin," ucapnya.

Selain masalah perizinan, program konversi BBM ke BBG juga tidak berjalan kencang karena pengadaan converter kit yang masih macet di Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Untuk masalah ini, Wirat mengaku telah mengusulkan agar Kementerian ESDM diberi wewenang untuk pengadaan converter kit‎, khususnya bagi kendaraan umum dan kendaraan dinas.

"‎Dari sisi pengadaan converter kit, kita mengusulkan di samping Kemenperin, ESDM juga boleh menyebar converter kit khusus untuk kendaraan dinas dan kendaraan umum. Ini masih menunggu revisi Perpres (Peraturan Presiden)," dia menuturkan.

‎Akibat lambannya program konversi BBM ke BBG ini, kendaraan pengguna BBG masih sangat minim. Menurut perhitungan Kementerian ESDM, hanya ada sekitar 8.000 kendaraan pengguna BBG di seluruh Indonesia, padahal gas yang dialokasikan untuk SPBG bisa untuk 50.000 kendaraan.

"Kurang dari 8.000 mobil yang menggunakan BBG, yang kita siapkan gasnya untuk 50.000 kendaraan," tutupnya.

(rrd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads